Negara-negara dengan Mafia Terbanyak, Nomor 3 Ditakuti di Asia
loading...
A
A
A
ROMA - Seperti yang tergambar dari tokoh Vincenzo Cassano dalam serial Korea Vincenzo, mafia identik dengan sekelompok orang yang melakukan tindakan kriminal dengan jas mewah dan pistol di tangan mereka.
Kejahatan mereka sangat rahasia, terorganisir, dan tersebar luar di berbagai negara. Mereka melakukan transaksi narkoba, pemerasan, penipuan, hingga pembunuhan demi memperluas wilayah kekuasaan dan meraup kekayaan sebanyak-banyaknya.
Kehadiran mafia jelas menjadi ancaman bagi suatu negara. Lantas, negara mana saja yang memiliki jumlah mafia terbanyak?
1. Italia
Bertempat di kota Sisilia, mafia pertama kali dilahirkan di Gli Azzurri atau Italia. Awalnya, mafia dibentuk bukan untuk tujuan yang buruk.
Mafioso, seperti bagaimana orang Italia menyebutnya, memberikan perlindungan kepada masyarakat Sisilia. Pada saat itu kondisi Sisilia masih dibayang-bayangi kekacauan sebagai kota pemerintahan baru.
Namun, karena lama-kelamaan organisasi ini mulai melakukan serangkaian kriminalitas hingga terlibat dalam kegiatan politik Sisilia.
Kekuatan para mafia ini semakin meluas dan tesebar di berbagai wilayah Italia pada masa itu.
Ada empat kelompok besar mafia di Italia: Camorra, Ndrangheta, Sacra Corona Unita, dan Cosa Nostra.
Cosa Nostra ini yang menjadi tombak dari berkembangnya banyak klan mafia. Cosa Nostra sendiri berarti “our thing” atau “urusan kami”.
Bahkan kekuatan Cosa Nostra sampai menimbulkan The Great Mafia War atau Mattanza, perang perebutan kekuasaan di antara kelompok mafia Sisilia yang menewaskan ribuan orang.
Sampai sekarang pun, kejahatan mafia masih aktif di Sisilia.
2. Amerika Serikat
Sebagai klan mafia pertama dan terkuat sepanjang sejarah, La Cosa Nostra melebarkan sayap hingga ke luar Italia. Salah satu negara yang berhasil diinvasi adalah Amerika.
Awalnya, Cosa Nostra hanya meletakkan markas di Amerika. Seiring kekuatan mafia makin berkembang dan merajalela, akhirnya muncul banyak klan mafia lain.
Dilansir dari BBC, pada 2011, FBI bahkan berhasil menangkap 100 anggota mafia. Adapun klan mafia terbesar yang bermukim di New York disebut sebagai Five Families.
Mereka terdiri dari keluarga Bonanno, Colombo, Gambino, Genovese, dan Lucchese. Kelimanya merupakan keluarga mafia Amerika-Italia yang sudah menjalankan bisnis sejak 1931.
3. Jepang
Jika Italia punya Cosa Nostra, maka Jepang punya Yakuza. Gokudo atau yakuza adalah sindikat kejahatan di Jepang.
Mereka memiliki ciri khas dengan tato di sekujur tubuh kecuali muka, dan ujung kelingking kiri yang terpotong.
Yakuza diyakini telah melakukan serangkaian kriminalitas, termasuk pengedaran narkoba dan perdagangan manusia.
Saat ini, jumlah anggota yakuza di Jepang diperkirakan mencapai 46.900 orang. Angka ini termasuk sedikit jika dibandingan jumlah yakuza pada tahun 1960-an yang bisa melebihi ratusan ribu orang.
Dilansir dari All That Interesting, dulunya yakuza adalah mereka yang berasal dari kasta terendah Burakumin, kasta yang dipenuhi algojo, tukang jagal, dan pekerja kasar. Mereka lantas bergabung mendirikan kelompok untuk melakukan kejahatan.
Yakuza yang berbasis di Jepang itu ternyata memiliki jaringan ke negara-negara lain di Asia. Jaringan itu pun ditakuti turut membangun aktivitas kriminal di berbagai negara Asia.
Kejahatan mereka sangat rahasia, terorganisir, dan tersebar luar di berbagai negara. Mereka melakukan transaksi narkoba, pemerasan, penipuan, hingga pembunuhan demi memperluas wilayah kekuasaan dan meraup kekayaan sebanyak-banyaknya.
Kehadiran mafia jelas menjadi ancaman bagi suatu negara. Lantas, negara mana saja yang memiliki jumlah mafia terbanyak?
1. Italia
Bertempat di kota Sisilia, mafia pertama kali dilahirkan di Gli Azzurri atau Italia. Awalnya, mafia dibentuk bukan untuk tujuan yang buruk.
Mafioso, seperti bagaimana orang Italia menyebutnya, memberikan perlindungan kepada masyarakat Sisilia. Pada saat itu kondisi Sisilia masih dibayang-bayangi kekacauan sebagai kota pemerintahan baru.
Namun, karena lama-kelamaan organisasi ini mulai melakukan serangkaian kriminalitas hingga terlibat dalam kegiatan politik Sisilia.
Kekuatan para mafia ini semakin meluas dan tesebar di berbagai wilayah Italia pada masa itu.
Ada empat kelompok besar mafia di Italia: Camorra, Ndrangheta, Sacra Corona Unita, dan Cosa Nostra.
Cosa Nostra ini yang menjadi tombak dari berkembangnya banyak klan mafia. Cosa Nostra sendiri berarti “our thing” atau “urusan kami”.
Bahkan kekuatan Cosa Nostra sampai menimbulkan The Great Mafia War atau Mattanza, perang perebutan kekuasaan di antara kelompok mafia Sisilia yang menewaskan ribuan orang.
Sampai sekarang pun, kejahatan mafia masih aktif di Sisilia.
2. Amerika Serikat
Sebagai klan mafia pertama dan terkuat sepanjang sejarah, La Cosa Nostra melebarkan sayap hingga ke luar Italia. Salah satu negara yang berhasil diinvasi adalah Amerika.
Awalnya, Cosa Nostra hanya meletakkan markas di Amerika. Seiring kekuatan mafia makin berkembang dan merajalela, akhirnya muncul banyak klan mafia lain.
Dilansir dari BBC, pada 2011, FBI bahkan berhasil menangkap 100 anggota mafia. Adapun klan mafia terbesar yang bermukim di New York disebut sebagai Five Families.
Mereka terdiri dari keluarga Bonanno, Colombo, Gambino, Genovese, dan Lucchese. Kelimanya merupakan keluarga mafia Amerika-Italia yang sudah menjalankan bisnis sejak 1931.
3. Jepang
Jika Italia punya Cosa Nostra, maka Jepang punya Yakuza. Gokudo atau yakuza adalah sindikat kejahatan di Jepang.
Mereka memiliki ciri khas dengan tato di sekujur tubuh kecuali muka, dan ujung kelingking kiri yang terpotong.
Yakuza diyakini telah melakukan serangkaian kriminalitas, termasuk pengedaran narkoba dan perdagangan manusia.
Saat ini, jumlah anggota yakuza di Jepang diperkirakan mencapai 46.900 orang. Angka ini termasuk sedikit jika dibandingan jumlah yakuza pada tahun 1960-an yang bisa melebihi ratusan ribu orang.
Dilansir dari All That Interesting, dulunya yakuza adalah mereka yang berasal dari kasta terendah Burakumin, kasta yang dipenuhi algojo, tukang jagal, dan pekerja kasar. Mereka lantas bergabung mendirikan kelompok untuk melakukan kejahatan.
Yakuza yang berbasis di Jepang itu ternyata memiliki jaringan ke negara-negara lain di Asia. Jaringan itu pun ditakuti turut membangun aktivitas kriminal di berbagai negara Asia.
(sya)