Putin Luncurkan Latihan Nuklir, Bos Pentagon: Invasi ke Ukraina Tak Terelakkan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan latihan pasukan rudal nuklir strategis pada Sabtu (19/2/2022). Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan invasi Moskow ke Ukraina tak terelakkan.
Sebelumnya, AS mengumumkan bahwa pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina sudah dalam posisi siap untuk menyerang.
Ketika negara-negara Barat takut akan dimulainya salah satu konflik terburuk sejak Perang Dingin, Austin mengatakan pasukan Rusia mulai melepas dan bergerak lebih dekat ke perbatasan dengan tetangganya.
"Kami berharap dia mundur dari ambang konflik," katanya dalam konferensi pers tentang kunjungan ke Lithuania, yang menambahkan bahwa invasi ke Ukraina tak terelakkan.
Rusia mengerahkan pasukannya di dekaat perbatasan Ukraina sambil menuntut NATO menolak Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.
Moskow selama ini mengatakan prediksi bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina adalah salah dan berbahaya. Moskow mengeklaim telah menarik mundur pasukannya sementara Washington dan sekutunya bersikeras bahwa penumpukan pasukan justru semakin meningkat.
Para pemimpin separatis pro-Rusia di Ukraina timur sebelumnya mengumumkan mobilisasi militer penuh, sehari setelah memerintahkan perempuan dan anak-anak untuk mengungsi ke Rusia, dengan alasan ancaman serangan segera oleh pasukan Ukraina.
Kiev dengan tegas membantah tuduhan itu dan Washington mengatakan itu adalah bagian dari rencana Rusia untuk membuat dalih untuk invasi ke Ukraina.
Beberapa ledakan terdengar pada Sabtu pagi di utara kota Donetsk yang dikuasai separatis di Ukraina timur. Asalnya tidak segera jelas.
Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa salah satu tentaranya telah tewas.
Presiden AS Joe Biden, yang telah memberikan peringatan reguler tentang invasi yang akan datang, mengatakan pada hari Jumat bahwa dia sekarang yakin Ibu Kota Ukraina, Kiev, akan menjadi sasaran Rusia tetapi dia tidak berpikir Putin bahkan mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir dari jarak jauh.
"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa pasukan Rusia berencana dan berniat untuk menyerang Ukraina dalam beberapa minggu mendatang, dalam beberapa hari mendatang," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip Reuters.
"Sampai saat ini, saya yakin dia telah membuat keputusan."
Latihan oleh pasukan nuklir Rusia pada hari Sabtu melibatkan peluncuran rudal balistik dan jelajah.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan latihan itu adalah bagian dari proses pelatihan reguler dan Putin dijadwalkan akan mengambil bagian dari "pusat situasi".
Kantor berita RIA, mengutip Kremlin, melaporkan bahwa latihan nuklir besar-besaran telah dimulai.
Sebelumnya, AS mengumumkan bahwa pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina sudah dalam posisi siap untuk menyerang.
Ketika negara-negara Barat takut akan dimulainya salah satu konflik terburuk sejak Perang Dingin, Austin mengatakan pasukan Rusia mulai melepas dan bergerak lebih dekat ke perbatasan dengan tetangganya.
"Kami berharap dia mundur dari ambang konflik," katanya dalam konferensi pers tentang kunjungan ke Lithuania, yang menambahkan bahwa invasi ke Ukraina tak terelakkan.
Rusia mengerahkan pasukannya di dekaat perbatasan Ukraina sambil menuntut NATO menolak Ukraina bergabung dengan aliansi tersebut.
Moskow selama ini mengatakan prediksi bahwa mereka berencana untuk menyerang Ukraina adalah salah dan berbahaya. Moskow mengeklaim telah menarik mundur pasukannya sementara Washington dan sekutunya bersikeras bahwa penumpukan pasukan justru semakin meningkat.
Para pemimpin separatis pro-Rusia di Ukraina timur sebelumnya mengumumkan mobilisasi militer penuh, sehari setelah memerintahkan perempuan dan anak-anak untuk mengungsi ke Rusia, dengan alasan ancaman serangan segera oleh pasukan Ukraina.
Kiev dengan tegas membantah tuduhan itu dan Washington mengatakan itu adalah bagian dari rencana Rusia untuk membuat dalih untuk invasi ke Ukraina.
Beberapa ledakan terdengar pada Sabtu pagi di utara kota Donetsk yang dikuasai separatis di Ukraina timur. Asalnya tidak segera jelas.
Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa salah satu tentaranya telah tewas.
Presiden AS Joe Biden, yang telah memberikan peringatan reguler tentang invasi yang akan datang, mengatakan pada hari Jumat bahwa dia sekarang yakin Ibu Kota Ukraina, Kiev, akan menjadi sasaran Rusia tetapi dia tidak berpikir Putin bahkan mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir dari jarak jauh.
"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa pasukan Rusia berencana dan berniat untuk menyerang Ukraina dalam beberapa minggu mendatang, dalam beberapa hari mendatang," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip Reuters.
"Sampai saat ini, saya yakin dia telah membuat keputusan."
Latihan oleh pasukan nuklir Rusia pada hari Sabtu melibatkan peluncuran rudal balistik dan jelajah.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan latihan itu adalah bagian dari proses pelatihan reguler dan Putin dijadwalkan akan mengambil bagian dari "pusat situasi".
Kantor berita RIA, mengutip Kremlin, melaporkan bahwa latihan nuklir besar-besaran telah dimulai.
(min)