Mengerikan, Ini yang Terjadi jika Rusia Mengebom Nuklir Ukraina

Rabu, 16 Februari 2022 - 02:00 WIB
loading...
Mengerikan, Ini yang Terjadi jika Rusia Mengebom Nuklir Ukraina
Situs Nukemap simulasikan dampak mengerikan di Ukraina jika dibom nuklir oleh Rusia. Foto/Screenshot USSR/via YouTube
A A A
KIEV - Perang antara Rusia dan Ukraina semakin mungkin terjadi karena Ukraina tetap ingin menjadi anggota NATO meskipun Rusia menarikan sebagian dari 130.000 tentaranya di perbatasan kedua negara. Dalam konflik, segala hal yang mengerikan bisa terjadi termasuk menggunakan bom nuklir.

Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey telah memicu alarm ketika dia memperingatkan bahwa bom bisa dijatuhkan di Ukraina dalam beberapa menit setelah Presiden Putin memberikan perintah.

"Ketakutan saya adalah [invasi] sangat dekat, itu tidak berarti itu pasti akan terjadi," katanya kepada Sky News.

"Ini adalah peringatan karena beberapa menit setelah Putin memberikan perintah, rudal dan bom bisa mendarat di kota-kota Ukraina."

Peringatannya datang setelah dia mengatakan kepada warga Inggris untuk segera meninggalkan Ukraina pada 11 Februari.



Rusia memiliki berbagai senjata nuklir mematikan yang tersedia. Sebuah simulasi yang mengkhawatirkan oleh Nukemap menunjukkan dampak mengerikan yang dapat terjadi jika Presiden Putin memutuskan untuk mengebom nuklir Ukraina.

Kemampuan pasti dari persenjataan nuklir Rusia masih belum jelas. Namun, jika meluncurkan senjata nuklir dengan kemampuan yang sama seperti "Tsar Bomba", bom nuklir terbesar yang dirancang di bawah Uni Soviet, maka dampaknya akan menjadi bencana besar.

Tsar Bomba memiliki kekuatan 100 megaton. Jika itu diluncurkan di ibu kota Ukraina, maka konsekuensinya akan menghancurkan.

Jari-jari bola api bom akan menelan seluruh kota. Menurut Nukemap, itu akan mencakup 117km persegi.

"Apa pun di dalam bola api secara efektif menguap," tulis Nukemap dalam analisis simulasi, seperti dikutip express.co.uk, Selasa (15/2/2022).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)