Kocaknya Prediksi AS soal Ukraina-Rusia: Perang, Tidak, Perang, Tidak....
loading...
A
A
A
Analis berpengalaman membuat prediksi berdasarkan kapan Putin menginvasi Ukraina terakhir kali (beberapa hari setelah Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, Rusia) atau saat dia menginvasi negara tetangga; Georgia, (selama Olimpiade Beijing 2008).
Beberapa prognostikator memperkirakan bahwa Putin akan menunggu sampai setelah Olimpiade tahun ini untuk menghindari kemarahan pemimpin China Xi Jinping.
Tetapi pada hari Jumat pekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, "[Invasi Rusia] ini mungkin akan segera terjadi, sebelum Olimpiade berakhir."
Sepuluh hari yang lalu, Pentagon mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia kemungkinan akan menghasilkan video propaganda yang sangat gamblang, yang akan menyertakan mayat dan aktor sebagai dalih untuk meluncurkan perang. Praktik seperti itu dikenal sebagai operasi "false flag".
Tim Biden berusaha transparan tentang momen genting di Ukraina dan menunjukkan bahwa AS melakukan segalanya untuk mencegah perang.
Para pejabat AS mengatakan mereka berharap pengungkapan dugaan operasi "false flag" Rusia akan membuatnya kurang efektif, atau menghentikan Moskow dari melakukannya sejak awal.
Tetapi bahkan ketika memberikan informasi ini kepada publik, pemerintahan Biden tidak membagikan bukti.
Koresponden diplomatik AP; Matt Lee, yang sudah lama menjadi orang yang sinis di korps pers Departemen Luar Negeri AS, menuntut bukti. Dalam konferensi pers Departemen Luar Negeri, dia membentak juru bicara departemen tersebut; Ned Price, tentang membelok ke "ranah Alex Jones"—yaitu, ranah teori konspirasi—dengan mengatakan AS menuduh Rusia membuat video semacam itu, tapi Washington tidak memberikan bukti.
Price bersikeras bahwa tindakannya memberi pengarahan kepada wartawan tentang intelijen semacam itu sudah cukup bukti, tetapi Lee menolaknya.
“Saya ingat WMD [Senjata Pemusnah Massal] di Irak, dan saya ingat bahwa Kabul tidak akan jatuh. Saya ingat banyak hal. Jadi di mana informasi yang tidak diklasifikasikan selain Anda yang datang ke sini dan mengatakannya?” tanya Lee.
Beberapa prognostikator memperkirakan bahwa Putin akan menunggu sampai setelah Olimpiade tahun ini untuk menghindari kemarahan pemimpin China Xi Jinping.
Tetapi pada hari Jumat pekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, "[Invasi Rusia] ini mungkin akan segera terjadi, sebelum Olimpiade berakhir."
Sepuluh hari yang lalu, Pentagon mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia kemungkinan akan menghasilkan video propaganda yang sangat gamblang, yang akan menyertakan mayat dan aktor sebagai dalih untuk meluncurkan perang. Praktik seperti itu dikenal sebagai operasi "false flag".
Tim Biden berusaha transparan tentang momen genting di Ukraina dan menunjukkan bahwa AS melakukan segalanya untuk mencegah perang.
Para pejabat AS mengatakan mereka berharap pengungkapan dugaan operasi "false flag" Rusia akan membuatnya kurang efektif, atau menghentikan Moskow dari melakukannya sejak awal.
Tetapi bahkan ketika memberikan informasi ini kepada publik, pemerintahan Biden tidak membagikan bukti.
Koresponden diplomatik AP; Matt Lee, yang sudah lama menjadi orang yang sinis di korps pers Departemen Luar Negeri AS, menuntut bukti. Dalam konferensi pers Departemen Luar Negeri, dia membentak juru bicara departemen tersebut; Ned Price, tentang membelok ke "ranah Alex Jones"—yaitu, ranah teori konspirasi—dengan mengatakan AS menuduh Rusia membuat video semacam itu, tapi Washington tidak memberikan bukti.
Price bersikeras bahwa tindakannya memberi pengarahan kepada wartawan tentang intelijen semacam itu sudah cukup bukti, tetapi Lee menolaknya.
“Saya ingat WMD [Senjata Pemusnah Massal] di Irak, dan saya ingat bahwa Kabul tidak akan jatuh. Saya ingat banyak hal. Jadi di mana informasi yang tidak diklasifikasikan selain Anda yang datang ke sini dan mengatakannya?” tanya Lee.