Mengenal Xi Mingze, Putri Cantik Presiden China yang Misterius
loading...
A
A
A
Dia pernah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 2010 untuk belajar di Universitas Harvard di Massachusetts dengan nama samaran, tetapi tidak sampai 2012 dan tak banyak orang yang pernah mendengar sosoknya.
The Washington Post pertama kali melaporkan pada bulan Mei tahun itu bahwa Xi adalah seorang sarjana di sekolah Ivy League yang bergengsi, tetapi memasukkan beberapa perincian lain kecuali bahwa kehadirannya "tidak penting". Media itu hanya menulis hal umum tentang Xi, yakni; "Sesama pelajar yang menggambarkan (dirinya) rajin belajar dan bijaksana.”
Laporan tersebut mencatat bahwa Xi Mingze telah menghadiri sebuah diskusi tentang keributan politik yang mengguncang Partai Komunis China yang berkuasa."Yang mana sarjana sarjana perempuan yang rendah hati dengan andil langsung dalam hasilnya, duduk mendengarkan dengan penuh perhatian dari deretan atas ruang kuliah," tulis Washington Post.
Belakangan pada tahun itu, seorang jurnalis dari Mail on Sunday Inggris berhasil melacak beberapa orang yang mengenalnya, dan menerbitkan sebuah cerita singkat disertai dengan foto Xi yang muncul di Facebook.
"Dia kutu buku, sangat pendiam dan rajin belajar," kata salah seorang kenalannya, seorang penulis China, kepada surat kabar tersebut yang dilansir news.com.au, Sabtu (13/6/2020).
Dia disebut mengabdikan diri untuk studinya, menghindari gaya hidup pesta dari mahasiswa Harvard China yang lain, Bo Guagua, putra politisi China; Bo Xilai.
Cerita itu berisi beberapa detail menarik, tetapi dianggap sebagai bom di media sosial China. Sebuah foto artikel tersebut dibagikan secara luas di Weibo, yang berhasil lolos dari sensor untuk beberapa waktu karena menjadi gambar, bukan teks.
Layanan pemantauan Universitas Hong Kong, Weiboscope, melaporkan bahwa gambar itu akhirnya dilarang, seperti juga posting ulang cerita berikutnya—kemungkinan karena pertanyaan canggung tentang bagaimana Presiden Xi Jinping, dengan gaji resmi sekitar USD13.000, dapat mampu mengirim ratusan ribu dolar untuk putrinya ke salah satu universitas termahal di dunia.
Xi Mingze, yang belajar psikologi dan bahasa Inggris, lulus dengan gelar Bachelor of Arts pada 2014 dan kembali ke Beijing.
Menurut koresponden Asahi Shimbun, Kenji Minemura, yang menghadiri upacara di Harvard, identitas aslinya hanya diketahui oleh segelintir dosen yang kurang dari sepuluh orang dan teman dekat.
The Washington Post pertama kali melaporkan pada bulan Mei tahun itu bahwa Xi adalah seorang sarjana di sekolah Ivy League yang bergengsi, tetapi memasukkan beberapa perincian lain kecuali bahwa kehadirannya "tidak penting". Media itu hanya menulis hal umum tentang Xi, yakni; "Sesama pelajar yang menggambarkan (dirinya) rajin belajar dan bijaksana.”
Laporan tersebut mencatat bahwa Xi Mingze telah menghadiri sebuah diskusi tentang keributan politik yang mengguncang Partai Komunis China yang berkuasa."Yang mana sarjana sarjana perempuan yang rendah hati dengan andil langsung dalam hasilnya, duduk mendengarkan dengan penuh perhatian dari deretan atas ruang kuliah," tulis Washington Post.
Belakangan pada tahun itu, seorang jurnalis dari Mail on Sunday Inggris berhasil melacak beberapa orang yang mengenalnya, dan menerbitkan sebuah cerita singkat disertai dengan foto Xi yang muncul di Facebook.
"Dia kutu buku, sangat pendiam dan rajin belajar," kata salah seorang kenalannya, seorang penulis China, kepada surat kabar tersebut yang dilansir news.com.au, Sabtu (13/6/2020).
Dia disebut mengabdikan diri untuk studinya, menghindari gaya hidup pesta dari mahasiswa Harvard China yang lain, Bo Guagua, putra politisi China; Bo Xilai.
Cerita itu berisi beberapa detail menarik, tetapi dianggap sebagai bom di media sosial China. Sebuah foto artikel tersebut dibagikan secara luas di Weibo, yang berhasil lolos dari sensor untuk beberapa waktu karena menjadi gambar, bukan teks.
Layanan pemantauan Universitas Hong Kong, Weiboscope, melaporkan bahwa gambar itu akhirnya dilarang, seperti juga posting ulang cerita berikutnya—kemungkinan karena pertanyaan canggung tentang bagaimana Presiden Xi Jinping, dengan gaji resmi sekitar USD13.000, dapat mampu mengirim ratusan ribu dolar untuk putrinya ke salah satu universitas termahal di dunia.
Xi Mingze, yang belajar psikologi dan bahasa Inggris, lulus dengan gelar Bachelor of Arts pada 2014 dan kembali ke Beijing.
Menurut koresponden Asahi Shimbun, Kenji Minemura, yang menghadiri upacara di Harvard, identitas aslinya hanya diketahui oleh segelintir dosen yang kurang dari sepuluh orang dan teman dekat.