Bocoran Intel Barat: Tentara Bayaran Rusia Terkait Mata-mata Tambah Banyak di Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Tentara bayaran Rusia yang memiliki hubungan dengan mata-mata Moskow telah meningkatkan kehadiran mereka di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Kabar itu diungkapkan tiga sumber pejabat senior keamanan Barat berdasarkan data intelijen pada Reuters. Menurut mereka, perkembangan ini memicu ketakutan beberapa anggota NATO bahwa Rusia dapat mencoba merekayasa dalih untuk invasi.
Mereka mengaku kekhawatiran menguat dalam beberapa pekan terakhir bahwa serangan Rusia ke Ukraina dapat didahului oleh perang informasi, dan serangan dunia maya terhadap infrastruktur penting Ukraina seperti jaringan listrik dan gas.
“Rusia juga dapat menggunakan tentara bayaran untuk menabur perselisihan dan melumpuhkan Ukraina melalui pembunuhan yang ditargetkan dan penggunaan persenjataan khusus,” papar sumber tersebut pada Reuters, Senin (14/2/2022).
Amerika Serikat (AS) memperingatkan lagi pada Minggu bahwa Rusia dapat melakukan operasi "bendera palsu" di dalam Ukraina untuk membenarkan invasi.
"Kemungkinan tentara bayaran Rusia, di bawah arahan negara Rusia, akan terlibat dalam setiap permusuhan di Ukraina, berpotensi termasuk dalih untuk invasi," papar salah satu sumber keamanan Barat, yang berbicara dengan syarat anonim pada Reuters.
Sumber keamanan Barat mengatakan tentara bayaran dikerahkan dari perusahaan militer swasta Rusia (PMC) yang memiliki hubungan dekat dengan Federal Security Service (FSB), penerus utama KGB era Soviet, dan badan intelijen militer GRU.
Kabar itu diungkapkan tiga sumber pejabat senior keamanan Barat berdasarkan data intelijen pada Reuters. Menurut mereka, perkembangan ini memicu ketakutan beberapa anggota NATO bahwa Rusia dapat mencoba merekayasa dalih untuk invasi.
Mereka mengaku kekhawatiran menguat dalam beberapa pekan terakhir bahwa serangan Rusia ke Ukraina dapat didahului oleh perang informasi, dan serangan dunia maya terhadap infrastruktur penting Ukraina seperti jaringan listrik dan gas.
“Rusia juga dapat menggunakan tentara bayaran untuk menabur perselisihan dan melumpuhkan Ukraina melalui pembunuhan yang ditargetkan dan penggunaan persenjataan khusus,” papar sumber tersebut pada Reuters, Senin (14/2/2022).
Amerika Serikat (AS) memperingatkan lagi pada Minggu bahwa Rusia dapat melakukan operasi "bendera palsu" di dalam Ukraina untuk membenarkan invasi.
"Kemungkinan tentara bayaran Rusia, di bawah arahan negara Rusia, akan terlibat dalam setiap permusuhan di Ukraina, berpotensi termasuk dalih untuk invasi," papar salah satu sumber keamanan Barat, yang berbicara dengan syarat anonim pada Reuters.
Sumber keamanan Barat mengatakan tentara bayaran dikerahkan dari perusahaan militer swasta Rusia (PMC) yang memiliki hubungan dekat dengan Federal Security Service (FSB), penerus utama KGB era Soviet, dan badan intelijen militer GRU.