Iran Tutup Media yang Terbitkan Foto Suami Penggal Istrinya

Rabu, 09 Februari 2022 - 14:16 WIB
loading...
Iran Tutup Media yang...
Sajjad Heydari, pria Iran yang memenggal istrinya dan memamerkan kepala korban dalam apa yang digambarkan media setempat sebagai pembunuhan demi kehormatan atau honor killing. Foto/via Newsflash
A A A
TEHERAN - Pihak berwenang Iran telah menutup situs berita yang menerbitkan foto seorang pria memegang kepala istri yang dia penggal. Publikasi gambar tersebut dianggap melanggar kesusilaan publik.

Media pemerintah yang dikutip AP, Selasa (9/2/2022), melaporkan Dewan Pengawas Media pada hari Minggu memutuskan untuk menutup situs berita Rokna. "Karena terus memublikasikan gambar dan masalah yang melanggar kesusilaan publik," bunyi pernyataan dewan pengawas tersebut.

Pihak berwenang telah menangkap pria yang dituduh membunuh istrinya pada hari Sabtu di kota barat daya Ahvaz.

Foto, di mana pria itu memegang pisau besar dan kepala korban, telah dilihat puluhan ribu pengguna media sosial. Kasusnya sedang diselidiki.



Selain foto, video dari kejadian itu juga beredar di media sosial, yang menunjukkan pria itu menyeringai ketika berjalan sambil memegangi kepala istrinya yang berusia 17 tahun.

Pria tersebut diketahui bernama Sajjad Heydari. Sedangkan korban bernama Mona Heydari.

Pasangan itu sejatinya adalah saudara sepupu. Menurut Komite Wanita Dewan Nasional Perlawanan Iran, Mona telah dipaksa menikah dengan Sajjad ketika dia baru berusia 12 tahun.

Mona dilaporkan mengalami kekerasan dalam rumah tangga tetapi ditekan untuk tetap mempertahankan pernikahannya demi putra mereka yang berusia tiga tahun.

Pada akhirnya, menurut Iran International, Mona berhasil melarikan diri ke Turki. Namun, keluarganya membawanya kembali ke Iran.

Beberapa hari kemudian, Sajjad dan seorang kerabat diduga mengikat tangan Mona dan memenggalnya. Tubuhnya dibuang sebelum suaminya terlihat berjalan di jalan sambil memegang kepala korban.

Seorang pejabat polisi mengatakan motif pembunuhan itu adalah "perselihan keluarga". Namun, media Iran yang memublikasikan foto-foto kejadian itu menyebutnya sebagai "pembunuhan demi kehormatan" atau "honor killing".

Sajjad dan kerabatnya dilaporkan telah ditangkap polisi, tetapi tidak jelas hukuman apa yang akan mereka hadapi.

Abbas Hosseini-Pouya, Jaksa Agung Ahvaz, ibu kota provinsi Khuzestan, mengatakan Mona telah mengirim foto dirinya kepada suaminya dari Turki yang telah memicu “emosi negatif”.

Rokna, media yang ditutup pihak berwenang Iran, mulai beroperasi pada tahun 2016 dan memiliki lebih dari 20.000 pelanggan di Telegram, layanan pesan instan sosial gratis yang menyediakan panggilan video, berbagi file, dan fitur lainnya.

Iran memiliki sejarah panjang penutupan outlet media. Pada tahun 2020, pihak berwenang menutup surat kabar Jahan-e Sanat setelah mengutip seorang mantan anggota satuan tugas virus corona nasional yang mengatakan bahwa jumlah kematian di negara itu akibat pandemi bisa 20 kali lebih tinggi dari angka yang diberikan secara resmi.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)