Begini Cara Kalahkah Rudal Hipersonik Menurut Lembaga Think Tank AS

Rabu, 09 Februari 2022 - 05:43 WIB
loading...
Begini Cara Kalahkah Rudal Hipersonik Menurut Lembaga Think Tank AS
Lembaga think tank AS menyebut dinding debu diyakini bisa mengalahkan senjata hipersonik. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dapat mempertahankan diri terhadap rudal hipersonik musuh dengan menyebarkan awan debu di area yang luas di mana proyektil tersebut diperkirakan akan terbang. Meluncurkanrudal melalui area seperti itu dengan kecepatan tinggi akan menurunkan dan berpotensi menghancurkan senjata tersebut.

Gagasan itu dibahas dalam sebuah dokumen yang diterbitkan minggu ini oleh Center for Strategic & International Studies (CSIS), sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington. Para penulis menekankan bahwa itu dimungkinkan oleh dukungan dari Raytheon Technologies dan Lockheed Martin, raksasa pertahanan yang mengembangkan teknologi anti-rudal untuk militer AS.

Idenya tidak berbeda dengan apa yang dibuat oleh para perencana strategis AS selama puncak Perang Dingin dengan Uni Soviet . Usulan pada saat itu adalah untuk menempatkan muatan nuklir di sekitar area di mana silo rudal balistik antarbenua AS berada.

Dalam kasus saling serang, bom akan meledak beberapa menit sebelum nuklir Soviet akan menghantam. Dengan ratusan ribu ton debu radioaktif di udara, kendaraan musuh yang masuk kembali dengan kecepatan tinggi akan rusak oleh partikel, menyelamatkan rudal Amerika untuk serangan balasan.



Inkarnasi modern akan menggunakan konsep yang sama untuk menundukkan senjata yang terbang cepat ke awan debu yang tidak dirancang untuk bertahan.

“Tanpa langkah-langkah mitigasi berat, gangguan medan aliran hipersonik dapat menyebabkan penurunan kinerja yang progresif atau pembunuhan misi, jika bukan kegagalan bencana,” prediksi laporan itu seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (9/2/2022).

Partikel-partikel tersebut akan direkayasa untuk tetap tersuspensi di lapisan atas atmosfer yang tipis, yang dilalui pesawat layang hipersonik, selama puluhan menit, yang membutuhkan akurasi yang lebih rendah dalam waktu penanggulangan. Debu buatan bisa berupa logam, kembang api, atau terbuat dari bahan lain, dan disebarkan oleh rudal atau platform udara.

“Mengingat kecepatan yang lebih tinggi di awal penerbangan dari glider hipersonik, 'dinding debu' akan lebih efektif lebih awal daripada nanti dalam penerbangannya," saran laporan itu.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1722 seconds (0.1#10.140)