Pasukan AS Mulai Mendarat di Negara-negara Eropa, Termasuk Jerman

Minggu, 06 Februari 2022 - 05:45 WIB
loading...
Pasukan AS Mulai Mendarat di Negara-negara Eropa, Termasuk Jerman
Pasukan AS dikerahkan ke negara-negara Eropa. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Prajurit Korps Lintas Udara ke-18 Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) mendarat di Lapangan Udara Angkatan Darat Wiesbaden, Jerman, pada Jumat (4/2/2022).

Pasukan AS menurunkan kendaraan dan peralatan dari pesawat angkut militer. Para prajurit itu adalah yang pertama dari 2.000 tentara AS yang diperintahkan ke negara-negara NATO di Eropa Timur di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Moskow terkait Ukraina.

Menurut Komando Eropa AS, para prajurit akan mendirikan markas di Jerman, sementara 1.700 pasukan terjun payung dengan Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat menuju Polandia, yang berbatasan dengan Ukraina.



Rekaman video menunjukkan pasukan turun dari pesawat mereka pada Jumat malam dan menurunkan paket dan kendaraan militer.

Baca juga: Kremlin Tanggapi Berita Invasi Rusia ke Ukraina oleh Bloomberg

“Pengerahan itu dimaksudkan untuk mencegah dan mempertahankan diri dari segala agresi dari militer Rusia,” ungkap pernyataan Gedung Putih.

AS menuduh Rusia sedang merencanakan serangan terhadap Ukraina. Moskow membantah klaim ini, dan membantah tuduhan badan intelijen AS bahwa Rusia berencana melakukan insiden “bendera palsu” untuk membenarkan serangan semacam itu.

AS menyatakan Ukraina harus diizinkan bergabung dengan aliansi NATO, sesuatu yang selama beberapa dekade dianggap Rusia sebagai ancaman yang tidak dapat diterima terhadap keamanannya.

Sepanjang negosiasi, Moskow menuntut AS dan NATO menghentikan perluasan berkelanjutan dari aliansi era Perang Dingin. Namun para pemimpin di Washington dan Brussel menolak mempertimbangkan langkah tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko menyebut, “Pengerahan AS langkah destruktif yang hanya akan menyenangkan pemerintah pro-Barat Ukraina, serta meningkatkan ketegangan militer dan mengurangi margin untuk solusi politik.”

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1556 seconds (0.1#10.140)