Korut Rilis Foto Luar Angkasa, Diambil dari Rudal Hwasong-12

SEOUL - Korea Utara (Korut) merilis gambar-gambar yang diklaim menunjukkan uji coba rudal terhebatnya dalam lima tahun terakhir. Meski begitu, ada gambar-gambar tidak biasa yang diklaim diambil dari luar angkasa.

Kantor berita yang dikelola negara, KCNA, mengatakan pada hari Senin bahwa negara itu telah meluncurkan rudal jarak menengah Hwasong-12 yang mampu mencapai wilayah Pasifik Amerika Serikat (AS) di Guam. Rudal itu adalah yang paling kuat yang diuji oleh rezim Kim Jong-un sejak akhir 2017.



KCNA menerbitkan dua set foto uji coba pada hari Minggu lalu. Satu gambar menangkap rudal yang terbang dari peluncurnya di dekat perbatasan negara itu dengan China, gambar yang lain menunjukkan gambar dari luar angkasa yang katanya diambil oleh kamera yang dipasang di hulu ledak rudal. Keaslian gambar ini belum diverifikasi secara independen.

KCNA menambahkan bahwa rudal telah ditembakkan pada lintasan yang tinggi dengan pertimbangan keselamatan negara-negara tetangga, seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (2/1/2022).

Sebuah penilaian oleh militer Korea Selatan (Korsel) dan Jepang memperkirakan rudal itu terbang sekitar 800 km dan mencapai ketinggian maksimum 2.000 km sebelum mendarat di laut antara semenanjung Korea dan Jepang.



Dengan mendemonstrasikan Hwasong-12, Korut telah mengirimkan pesan terkuatnya kepada AS sepanjang tahun ini. Ketika ditembakkan pada lintasan standar, senjata darat-ke-darat berkemampuan nuklir secara teoritis mampu mencapai wilayah mana saja di Jepang, serta Guam dan ujung paling barat dari rantai Kepulauan Aleutian Alaska.

Pada tahun 2017 rezim tersebut melakukan uji coba ICBM Hwasong-15, yang menurut beberapa ahli terbukti telah memperoleh kemampuan untuk menyerang daratan AS.

Para pengamat percaya Korut akan menghentikan uji coba rudalnya saat Olimpiade musim dingin yang diadakan di China yang merupakan sekutu terpenting dan donor bantuan terbesarnya. Meski begitu, para ahli juga memperingatkan bahwa Korut dapat meluncurkan senjata yang lebih kuat setelah Olimpiade Beijing berakhir akhir bulan ini.