Mampukah Senjata NATO Lindungi Ukraina Jika Perang Pecah?

Selasa, 01 Februari 2022 - 13:18 WIB
loading...
A A A
Ini adalah radar utama untuk mendeteksi posisi artileri musuh di Angkatan Darat AS dan, dengan demikian, dapat membantu Angkatan Bersenjata Ukraina secara signifikan meningkatkan kinerja artileri.

Jadi, apa yang ingin dicapai oleh semua pasokan senjata ke Ukraina ini oleh Amerika Serikat dan NATO? Situasi apa yang diciptakan ini?

Beberapa ahli Rusia telah menyuarakan pendapat bahwa Barat telah mengirim ke Ukraina hanya senjata-senjata usang.

Beberapa publikasi bahkan menyebutnya besi tua. Ini tidak benar, tentu saja. Semua amunisi ini modern dan cukup kompetitif di kancah global, dan dengan demikian jelas merupakan peningkatan yang disambut baik Angkatan Bersenjata Ukraina.

Di sisi lain, mengingat volume pasokan senjata ini sedang (semua ini adalah batch kecil yang dikirim melalui udara), pertanyaannya adalah apakah mereka secara signifikan meningkatkan persenjataan dan kapasitas militer Ukraina?

Apakah itu cukup untuk membantu Angkatan Darat Ukraina menahan serangan Angkatan Darat Rusia, dan menang dalam pertempuran jika pecah?

Jawaban untuk kedua pertanyaan ini adalah “tidak!”. Potensi ekonomi dan militer Rusia secara signifikan melebihi Ukraina.

Tidak ada pasokan peluncur rudal sekali pakai atau MANPAD yang dapat mengimbangi kekuatan Rusia. Itulah sebabnya semua pihak yang terlibat akan lebih baik mencari solusi diplomatik.

Baik Moskow maupun Kiev tidak menginginkan perang. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berkata, “Jika itu tergantung pada Rusia, maka tidak akan ada perang. Kami tidak ingin perang. Tetapi kami juga tidak akan membiarkan kepentingan kami diinjak-injak dengan kasar, diabaikan.”

Presiden Ukraina Zelensky juga mendesak negara-negara Barat menenangkan retorika mereka seputar situasi di negara itu, dengan mengatakan ada terlalu banyak “kepanikan.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)