FBI: Guru Asal AS Latih Wanita dan Anak-anak Jadi Pembom Bunuh Diri ISIS
loading...
A
A
A
Fluke-Ekren sekarang didakwa menyediakan dukungan atau sumber daya material kepada organisasi teroris asing, dan menghadapi hingga 20 tahun penjara.
Wanita itu bepergian dari AS ke Mesir pada 2008, dan kemudian berakhir di Suriah setelah menghabiskan waktu di Libya dan Irak.
Dia diduga terlibat dengan sejumlah kegiatan terkait terorisme atas nama ISIS sejak 2014.
Potensi serangan di kampus perguruan tinggi di AS adalah di antara kegiatan tersebut.
Dalam satu plot yang tampaknya disetujui para pemimpin ISIS, dia berencana menanam ransel penuh bahan peledak di lapangan kampus dan melarikan diri.
Perencanaan serangan ditunda setelah dia mengetahui bahwa dia hamil.
Dalam skenario yang berbeda, Fluke-Ekren diduga mengatakan kepada seorang saksi tentang keinginannya membunuh orang sebanyak mungkin di pusat perbelanjaan di AS.
Untuk melaksanakan serangan, dia akan memarkir kendaraan yang penuh dengan bahan peledak di parkir bawah tanah mal dan kemudian meledakkannya.
"Dia mempertimbangkan serangan apa pun yang tidak membunuh sejumlah besar individu yang membuang-buang sumber daya," papar dokumen.
Mantan guru AS itu disebut mengalami radikalisasi pada level "di luar grafik" menurut seorang saksi yang berinteraksi dengannya.
Wanita itu bepergian dari AS ke Mesir pada 2008, dan kemudian berakhir di Suriah setelah menghabiskan waktu di Libya dan Irak.
Dia diduga terlibat dengan sejumlah kegiatan terkait terorisme atas nama ISIS sejak 2014.
Potensi serangan di kampus perguruan tinggi di AS adalah di antara kegiatan tersebut.
Dalam satu plot yang tampaknya disetujui para pemimpin ISIS, dia berencana menanam ransel penuh bahan peledak di lapangan kampus dan melarikan diri.
Perencanaan serangan ditunda setelah dia mengetahui bahwa dia hamil.
Dalam skenario yang berbeda, Fluke-Ekren diduga mengatakan kepada seorang saksi tentang keinginannya membunuh orang sebanyak mungkin di pusat perbelanjaan di AS.
Untuk melaksanakan serangan, dia akan memarkir kendaraan yang penuh dengan bahan peledak di parkir bawah tanah mal dan kemudian meledakkannya.
"Dia mempertimbangkan serangan apa pun yang tidak membunuh sejumlah besar individu yang membuang-buang sumber daya," papar dokumen.
Mantan guru AS itu disebut mengalami radikalisasi pada level "di luar grafik" menurut seorang saksi yang berinteraksi dengannya.