Bersitegang dengan Rusia, Pasukan Ukraina Berlatih Tembakkan Peluncur Anti-Tank

Sabtu, 29 Januari 2022 - 17:28 WIB
loading...
Bersitegang dengan Rusia, Pasukan Ukraina Berlatih Tembakkan Peluncur Anti-Tank
Bersitegang dengan Rusia, pasukan Ukraina berlatih menembak dengan peluncur anti-tank. Foto/Reuters
A A A
YAVORIV - Menggunakan seragam kamuflase musim dingin berbulu hitam putih, pasukan Ukraina berlatih menembakkan peluncur anti-tank yang dikirim oleh Inggris . Sejumlah negara mengirimkan senjata sebagai bagian dari upaya Barat untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari invasi Rusia .

Rusia telah memaksa Barat ke dalam pembicaraan tentang tuntutan Moskow untuk jaminan keamanan baru di Eropa dengan mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina, bekas republik Soviet yang ingin bergabung dengan NATO.

Awal bulan ini Inggris mengatakan bahwa mereka akan memasok Ukraina dengan sistem senjata pertahanan anti-tank ringan dan personel untuk memberikan pelatihan. Bantuan itu tidak strategis dan dimaksudkan untuk digunakan dalam pertahanan diri.



"Cukup menembak satu putaran untuk menghancurkan kendaraan musuh," kata prajurit Ukraina, Zinovy Luzhansky, selama latihan di tempat latihan militer yang berangin di Ukraina barat.

"Akan lebih mudah untuk melawan Federasi Rusia karena senjata ini dapat dengan mudah menghancurkan segala jenis peralatan militer lapis baja musuh," imbuhnya seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (29/1/2022).

Ketika Inggris dan Amerika Serikat (AS) telah meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina bulan ini, mereka juga membuat marah Kiev dengan menarik kembali para diplomat mereka.



Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada hari Jumat tidak mengesampingkan perang besar-besaran dengan Rusia tetapi menuduh Washington dan media memicu kepanikan yang membebani ekonomi sementara tidak ada tank di jalanan.

Dia berbicara setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Amerika Serikat dan NATO tidak membahas tuntutan keamanan utama Kremlin atas kebuntuan Timur-Barat terkait Ukraina, tetapi Moskow siap untuk terus berdialog.

Rusia mencaplok Crimea dari Kiev pada 2014 dan kemudian mendukung pemberontak yang memerangi pasukan pemerintah di Ukraina timur, konflik yang belum terselesaikan yang telah menewaskan 15.000 orang hingga saat ini.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1938 seconds (0.1#10.140)