Inggris: Pasukan Khusus dan Mata-mata Rusia Sudah Berada di Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Inggris mengeklaim bahwa pasukan khusus dan mata-mata Rusia sudah berada di Ukraina dalam jumlah signifikan. Klaim itu muncul ketika London mengeluarkan peringatan paling keras tentang potensi perang yang akan pecah.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pasukan khusus Moskow telah maju melintasi perbatasan.
The Mirror pada Rabu (26/1/2022) juga mengeklaim telah mendapat informasi bahwa unit intelijen militer GRU Rusia dan pasukan crack Spetsnaz sudah berada di Ukraina untuk mempersiapkan perang.
Mereka dipandang sebagai pihak yang maju yang tampaknya merencanakan serangan oleh 126.000 pasukan reguler yang berkumpul di sisi timur Ukraina serta ribuan lainnya di Belarusia.
Itu terjadi ketika pasukan khusus London sedang mempersiapkan evakuasi massal lebih dari 1.000 warga negara Inggris jika mereka terjebak dalam konflik.
Mereka diperintahkan untuk mendaftar ke kedutaan di Kiev, lokasi di mana mereka akan dievakuasi melalui udara atau diangkut melalui jalan darat 350 mil ke timur ke Polandia.
Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan pasukan Inggris akan segera dikirim ke Eropa timur untuk membantu memperkuat NATO melawan Rusia.
Wallace mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri House of Commons bahwa sudah ada "individu" yang terkait Rusia di Ukraina dengan cara yang tidak konvensional dan menimbulkan kekhawatiran.
"Kami menyadari sejumlah besar individu yang dinilai terkait dengan operasi pasukan maju militer Rusia yang saat ini berlokasi di Ukraina," katanya.
“Dan itulah yang kami ekspektasikan untuk dilihat selanjutnya dan apa yang kami lihat sekarang," paparnya.
Badan intelijen dan keamanan SBU Ukraina bekerja sepanjang waktu untuk menangkap mata-mata Rusia yang mencoba mengusik pertahanan negara itu.
Beberapa dari mereka telah ditangkap di daerah Donbas, wilayah yang diperebutkan antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Moskow dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut laporan The Mirror, operasi rahasia Rusia di Ukraina akan mempersiapkan spionase, operasi sabotase, dan apa pun untuk merusak pertahanan Ukraina.
Inggris telah memberikan ribuan rudal anti-tank NLAW kepada pasukan Kiev untuk membantu mereka menahan serangan kendaraan militer lapis baja Rusia, bersama dengan 100 pelatih militer Inggris.
"Setiap penyeberangan ke Ukraina, baik kecil atau besar, akan dipandang sebagai pelanggaran kedaulatan itu, melawan hukum internasional dan invasi," kata Wallace.
"Anda tidak bisa 'setengah hamil', Anda sedang menginvasi suatu negara atau tidak," imbuh dia.
Pada hari Selasa, Johnson memperingatkan Inggris dapat mengerahkan pasukan untuk melindungi sekutu NATO di Eropa jika Rusia menyerang, dengan mengatakan bahwa Vladimir Putin menghadapi perlawanan Ukraina yang "ganas".
PM Inggris itu juga mengatakan sekutunya siap untuk menjatuhkan sanksi ekonomi yang berat terhadap Rusia di tengah kekhawatiran akan pertumpahan darah yang sebanding dengan perang pertama di Chechnya atau Bosnia.
Johnson mengatakan kepada House of Commons: “Jika Rusia menempuh jalan ini, banyak putra ibu Rusia tidak akan pulang."
“Tanggapan di komunitas internasional akan sama dan rasa sakit yang akan ditimbulkan pada ekonomi Rusia akan sama," imbuh dia.
Rusia sudah berkali-kali menyangkal memiliki rencana untuk menginvasi Ukraina. Mereka menegaskan bahwa pengerahan ratusan ribu tentaranya di perbatasan dengan Ukraina adalah sah karena berada di tanah Rusia.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan pasukan khusus Moskow telah maju melintasi perbatasan.
The Mirror pada Rabu (26/1/2022) juga mengeklaim telah mendapat informasi bahwa unit intelijen militer GRU Rusia dan pasukan crack Spetsnaz sudah berada di Ukraina untuk mempersiapkan perang.
Mereka dipandang sebagai pihak yang maju yang tampaknya merencanakan serangan oleh 126.000 pasukan reguler yang berkumpul di sisi timur Ukraina serta ribuan lainnya di Belarusia.
Itu terjadi ketika pasukan khusus London sedang mempersiapkan evakuasi massal lebih dari 1.000 warga negara Inggris jika mereka terjebak dalam konflik.
Mereka diperintahkan untuk mendaftar ke kedutaan di Kiev, lokasi di mana mereka akan dievakuasi melalui udara atau diangkut melalui jalan darat 350 mil ke timur ke Polandia.
Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan pasukan Inggris akan segera dikirim ke Eropa timur untuk membantu memperkuat NATO melawan Rusia.
Wallace mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri House of Commons bahwa sudah ada "individu" yang terkait Rusia di Ukraina dengan cara yang tidak konvensional dan menimbulkan kekhawatiran.
"Kami menyadari sejumlah besar individu yang dinilai terkait dengan operasi pasukan maju militer Rusia yang saat ini berlokasi di Ukraina," katanya.
“Dan itulah yang kami ekspektasikan untuk dilihat selanjutnya dan apa yang kami lihat sekarang," paparnya.
Badan intelijen dan keamanan SBU Ukraina bekerja sepanjang waktu untuk menangkap mata-mata Rusia yang mencoba mengusik pertahanan negara itu.
Beberapa dari mereka telah ditangkap di daerah Donbas, wilayah yang diperebutkan antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Moskow dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut laporan The Mirror, operasi rahasia Rusia di Ukraina akan mempersiapkan spionase, operasi sabotase, dan apa pun untuk merusak pertahanan Ukraina.
Inggris telah memberikan ribuan rudal anti-tank NLAW kepada pasukan Kiev untuk membantu mereka menahan serangan kendaraan militer lapis baja Rusia, bersama dengan 100 pelatih militer Inggris.
"Setiap penyeberangan ke Ukraina, baik kecil atau besar, akan dipandang sebagai pelanggaran kedaulatan itu, melawan hukum internasional dan invasi," kata Wallace.
"Anda tidak bisa 'setengah hamil', Anda sedang menginvasi suatu negara atau tidak," imbuh dia.
Pada hari Selasa, Johnson memperingatkan Inggris dapat mengerahkan pasukan untuk melindungi sekutu NATO di Eropa jika Rusia menyerang, dengan mengatakan bahwa Vladimir Putin menghadapi perlawanan Ukraina yang "ganas".
PM Inggris itu juga mengatakan sekutunya siap untuk menjatuhkan sanksi ekonomi yang berat terhadap Rusia di tengah kekhawatiran akan pertumpahan darah yang sebanding dengan perang pertama di Chechnya atau Bosnia.
Johnson mengatakan kepada House of Commons: “Jika Rusia menempuh jalan ini, banyak putra ibu Rusia tidak akan pulang."
“Tanggapan di komunitas internasional akan sama dan rasa sakit yang akan ditimbulkan pada ekonomi Rusia akan sama," imbuh dia.
Rusia sudah berkali-kali menyangkal memiliki rencana untuk menginvasi Ukraina. Mereka menegaskan bahwa pengerahan ratusan ribu tentaranya di perbatasan dengan Ukraina adalah sah karena berada di tanah Rusia.
(min)