Tuntutan Terkait Ukraina Tidak Dipenuhi, Rusia Siap Ambil Tindakan

Rabu, 26 Januari 2022 - 23:38 WIB
loading...
Tuntutan Terkait Ukraina Tidak Dipenuhi, Rusia Siap Ambil Tindakan
Rusia memperingatkan segera mengambil tindakan jika AS dan sekutunya menolak tuntutan keamanannya atas NATO dan Ukraina.
A A A
MOSKOW - Rusia memperingatkan segera mengambil tindakan jika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menolak tuntutan keamanannya atas NATO dan Ukraina . Ini meningkatkan tekanan pada Barat di tengah kekhawatiran bahwa Moskow berencana untuk menyerang tetangganya.

Berbicara kepada anggota parlemen, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan dia dan pejabat tinggi lainnya akan memberi tahu Presiden Vladimir Putin tentang langkah selanjutnya setelah menerima balasan tertulis dari Amerika Serikat atas tuntutan tersebut. Jawaban itu diharapkan datang minggu ini meskipun AS dan sekutunya telah menjelaskan bahwa mereka akan menolak tuntutan utama Rusia.

“Jika Barat melanjutkan tindakan agresifnya, Moskow akan mengambil tindakan pembalasan yang diperlukan,” kata Lavrov seperti dilansir dari AP, Rabu (26/1/2022).

Tapi dia mengindikasikan Rusia tidak akan menunggu selamanya.

“Kami tidak akan membiarkan proposal kami tenggelam dalam diskusi tanpa akhir,” tegasnya.



Dalam kesempatan itu, Lavrov mengolok-olok ketakutan akan invasi yang akan segera terjadi.

"Rekan-rekan Barat kami telah mendorong diri mereka sendiri menjadi hiruk-pikuk militeris," sentilnya sembari menambahkan dengan sinis bahwa elit Ukraina sendiri telah tumbuh sedikit ketakutan oleh ketakutan Barat.

Ditanya oleh anggota parlemen apakah Rusia dapat memperluas kerja sama militer dengan Kuba, Venezuela dan Nikaragua sebagai bagian dari tindakan pembalasannya, Lavrov menjawab bahwa Moskow memiliki hubungan dekat dengan negara-negara di Belahan Barat dan berusaha untuk memperdalam mereka.

Dia mencatat Putin berbicara melalui telepon dengan para pemimpin tiga negara itu pekan lalu dan mereka sepakat untuk mempertimbangkan cara-cara untuk lebih memperdalam kerja sama strategis dengan Rusia.

Awal bulan ini, wakil menteri luar negeri Rusia dengan tegas menolak untuk mengesampingkan penyebaran aset militer Moskow ke Kuba dan Venezuela jika tuntutan keamanannya tidak dipenuhi.



NATO minggu ini mengatakan bahwa pihaknya memperkuat pencegahan di wilayah Laut Baltik dan AS memerintahkan 8.500 tentara dalam kondisi siaga lebih tinggi untuk kemungkinan penempatan ke Eropa.

Negara-negara Barat juga telah mengirim banyak senjata untuk membantu Ukraina memperkuat pertahanannya.

Rusia sendiri telah berulang kali membantah memiliki rencana menginvasi Ukraina, tetapi AS dan sekutu NATO-nya khawatir tentang pengerahan sekitar 100.000 tentara di dekat Ukraina dan meluncurkan serangkaian manuver militer.

Sebelumnya Rusia telah menuntut jaminan bahwa NATO tidak akan pernah mengakui Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya sebagai anggota dan bahwa aliansi itu akan menghentikan penempatan pasukan di negara-negara bekas blok Soviet lainnya.

Beberapa di antaranya, seperti janji keanggotaan, bukan hal baru bagi NATO, menciptakan jalan buntu yang tampaknya sulit dipecahkan yang dikhawatirkan banyak orang hanya dapat berakhir dengan perang.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1268 seconds (0.1#10.140)