Aturan Pandemi Terlalu Ketat, AS Pertimbangkan Izinkan Diplomat Tinggalkan China

Rabu, 26 Januari 2022 - 21:19 WIB
loading...
Aturan Pandemi Terlalu...
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beijing, China. FOTO/Reuters
A A A
BEIJING - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan apakah akan mengizinkan keberangkatan bagi diplomat AS dan keluarga mereka di China . Langkah ini diambil karena ketidakmampuan pemerintah AS untuk mencegah otoritas China menerapkan aturan keras terkait pandemi.

Dua sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters, Rabu (26/1/2022), Kedutaan Besar AS pada Senin (24/1/2022) telah mengirim permintaan ke Washington untuk penandatanganan resmi soal izin pergi meninggalkan China bagi diplomat AS dan keluarga mereka.



Pengetatan aturan pandemi terjadi ketika China meningkatkan protokol penahanan COVID-19 menjelang pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing dalam waktu kurang dari dua minggu.

Sumber tersebut, yang berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini, menambahkan, bahwa beberapa staf kedutaan AS kesal karena pemerintah AS tidak mau atau tidak dapat membebaskan pejabat Amerika dari tindakan karantina yang ketat.

Aturan itu mencakup kemungkinan masuk paksa ke klinik demam COVID-19 dan pemisahan dari anak-anak. Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, bahwa status operasi di kedutaan dan konsulatnya di China tidak berubah.



"Setiap perubahan dalam status operasi seperti ini hanya akan didasarkan pada kesehatan, keselamatan, dan keamanan rekan-rekan kami dan anggota keluarga mereka," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Seorang sumber mengatakan, Kedutaan Besar AS melakukan survei internal yang menunjukkan bahwa sebanyak 25 persen staf diplomatik AS dan anggota keluarga akan memilih untuk meninggalkan China sesegera mungkin.

“Karantina rumah untuk diplomat harus menjadi persyaratan dasar, dan masuk ke klinik dan rumah sakit demam China harus bersifat sukarela,” kata sumber tersebut. Ia menambahkan bahwa pemerintah AS seharusnya memberlakukan tindakan pembalasan untuk persyaratan tersebut, tetapi gagal melakukannya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
Trump Tawari Arab Saudi...
Trump Tawari Arab Saudi Paket Senjata Senilai Lebih dari Rp1.684 Triliun
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs Rusia di Dunia: Sama-sama Raksasa Nuklir, Siapa Lebih Kuat?
Mimpi WNI Aditya Harsono...
Mimpi WNI Aditya Harsono di AS Hancur: Ditangkap karena Coret Trailer, Terancam Dideportasi
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
DPRD Jakarta Minta Dispenda...
DPRD Jakarta Minta Dispenda Jeli Kawal Kebijakan Penurunan Pajak Tarif BBM Kendaraan
6 Kunci untuk Lebih...
6 Kunci untuk Lebih Dekat dengan Allah, Apa Saja?
Berita Terkini
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
9 menit yang lalu
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
6 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
8 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
9 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
10 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
11 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved