Imbangi Kekuatan Rusia, NATO Kirim Kapal Perang dan Jet Tempur ke Eropa Timur
loading...
A
A
A
BRUSSELS - NATO menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal perang dan jet tempur. Langkah ini sebagai tanggapan atas pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina.
Langkah itu menambah kebingungan sinyal bahwa Barat bersiap untuk langkah agresif Rusia melawan Ukraina, meskipun Moskow menyangkal rencana untuk menyerang.
"Saya menyambut sekutu yang memberikan kontribusi pasukan tambahan untuk NATO," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, seperti dikutip dari Reuters, Senin (24/1/2022).
"NATO akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua sekutu, termasuk dengan memperkuat bagian timur aliansi," lanjutnya.
Diperkirakan 100.000 tentara Rusia tetap berada dalam jangkauan perbatasan Ukraina. Rusia sedang menunggu tanggapan tertulis atas tuntutannya soal jaminan keamanan pada Amerika Serikat (AS) dan NATO, minggu ini.
Sementara itu, AS mengatakan pihaknya memerintahkan anggota keluarga diplomat untuk pergi. "Tindakan militer oleh Rusia bisa datang kapan saja," kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan.
“Para pejabat tidak akan berada dalam posisi untuk mengevakuasi warga Amerika dalam keadaan darurat seperti itu, jadi warga AS yang saat ini berada di Ukraina harus membuat rencana yang sesuai", tambah pernyataan tersebut. Diplomat AS di kedutaan di Kiev diizinkan untuk pergi secara sukarela.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menganggap pemindahan kedutaan AS sebagai "prematur dan manifestasi dari kehati-hatian yang berlebihan".
“Faktanya, tidak ada perubahan mendasar dalam situasi keamanan baru-baru ini: ancaman gelombang baru agresi Rusia tetap konstan sejak 2014 dan penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan negara dimulai pada April tahun lalu,” katanya.
Langkah itu menambah kebingungan sinyal bahwa Barat bersiap untuk langkah agresif Rusia melawan Ukraina, meskipun Moskow menyangkal rencana untuk menyerang.
"Saya menyambut sekutu yang memberikan kontribusi pasukan tambahan untuk NATO," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, seperti dikutip dari Reuters, Senin (24/1/2022).
"NATO akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi dan membela semua sekutu, termasuk dengan memperkuat bagian timur aliansi," lanjutnya.
Diperkirakan 100.000 tentara Rusia tetap berada dalam jangkauan perbatasan Ukraina. Rusia sedang menunggu tanggapan tertulis atas tuntutannya soal jaminan keamanan pada Amerika Serikat (AS) dan NATO, minggu ini.
Sementara itu, AS mengatakan pihaknya memerintahkan anggota keluarga diplomat untuk pergi. "Tindakan militer oleh Rusia bisa datang kapan saja," kata Kedutaan Besar AS dalam sebuah pernyataan.
“Para pejabat tidak akan berada dalam posisi untuk mengevakuasi warga Amerika dalam keadaan darurat seperti itu, jadi warga AS yang saat ini berada di Ukraina harus membuat rencana yang sesuai", tambah pernyataan tersebut. Diplomat AS di kedutaan di Kiev diizinkan untuk pergi secara sukarela.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menganggap pemindahan kedutaan AS sebagai "prematur dan manifestasi dari kehati-hatian yang berlebihan".
“Faktanya, tidak ada perubahan mendasar dalam situasi keamanan baru-baru ini: ancaman gelombang baru agresi Rusia tetap konstan sejak 2014 dan penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan negara dimulai pada April tahun lalu,” katanya.
(esn)