Erdogan Disebut Menyewa Jasa Dokter Senior Israel
loading...
A
A
A
Sementara itu, presiden Turki mengatakan pada hari Senin bahwa Presiden Israel Isaac Herzog mungkin akan segera melakukan perjalanan ke Turki dalam kunjungan kenegaraan resmi.
Berbicara kepada wartawan, Erdogan melontarkan gagasan bahwa kedua negara menandatangani kesepakatan energi, karena lokasi mereka di pantai Mediterania yang kaya akan gas.
"Politik bukanlah perjuangan, kita harus membawa politik ke garis perdamaian," katanya.
Seorang sumber senior pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa Herzog telah mempertimbangkan perjalanan ke Turki, tetapi mengatakan keputusan akhir belum dibuat dalam hal itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, di tengah mencairnya hubungan kedua negara.
Menurut kantor Lapid, yang dikutip Times of Israel, Jumat (21/1/2022), Cavusoglu menelepon untuk menanyakan tentang kesehatan Lapid setelah diagnosis terinfeksi COVID-19.
Panggilan telepon itu adalah yang pertama antara kedua Menlu yang diumumkan secara publik dalam 13 tahun terakhir.
Erdogan selama ini mencitrakan diri sebagai pembela Palestina. Di masa lalu, pemimpin Turki itu pernah menyebut Israel negara teroris.
Berbicara kepada wartawan, Erdogan melontarkan gagasan bahwa kedua negara menandatangani kesepakatan energi, karena lokasi mereka di pantai Mediterania yang kaya akan gas.
"Politik bukanlah perjuangan, kita harus membawa politik ke garis perdamaian," katanya.
Seorang sumber senior pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa Herzog telah mempertimbangkan perjalanan ke Turki, tetapi mengatakan keputusan akhir belum dibuat dalam hal itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, di tengah mencairnya hubungan kedua negara.
Menurut kantor Lapid, yang dikutip Times of Israel, Jumat (21/1/2022), Cavusoglu menelepon untuk menanyakan tentang kesehatan Lapid setelah diagnosis terinfeksi COVID-19.
Panggilan telepon itu adalah yang pertama antara kedua Menlu yang diumumkan secara publik dalam 13 tahun terakhir.
Erdogan selama ini mencitrakan diri sebagai pembela Palestina. Di masa lalu, pemimpin Turki itu pernah menyebut Israel negara teroris.
(min)