Giliran Rusia Tuduh Amerika Cs Rencanakan Provokasi di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menuduh Barat merencanakan provokasi di Ukraina dan menyalahkan Moskow atas rencana aksi militer agresif di negara tetangganya itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh bahwa klaim Kiev dan Barat tentang serangan Rusia yang akan segera terjadi di Ukraina adalah kedok untuk melakukan provokasi skala besar mereka sendiri, termasuk yang bersifat militer.
“Mereka mungkin memiliki konsekuensi yang sangat tragis bagi keamanan regional dan global,” kata Zakharova seperti dilansir dari AP, Kamis (20/1/2022).
Dia menunjuk pada pengiriman senjata ke Ukraina oleh pesawat angkut militer Inggris dalam beberapa hari terakhir. Zakharova mengklaim bahwa Ukraina menganggap bantuan militer Barat sebagai pemegang wewenang penuh untuk operasi militer di Donbas.
Donbas, yang terletak di Ukraina timur, berada di bawah kendali separatis pro Rusia yang telah memerangi pasukan Ukraina selama hampir delapan tahun, konflik yang telah menewaskan lebih dari 14.000 orang.
Tudingan ini seolah membalas tuduhan media Amerika Serikat (AS) yang menyebut Rusia tengah merencanakan operasi bendera palsu sebagai dalih untuk menyerang Ukraina. Sebelumnya, CNN mengutip seorang pejabat AS melaporkan bahwa Rusia akan melakukan sabotase terhadap pasukan proksinya sendiri.
Ukraina mengatakan awal pekan ini bahwa mereka telah menerima pengiriman rudal anti-tank dari Inggris. Ukraina telah menolak klaim Moskow bahwa pihaknya merencanakan serangan untuk merebut kembali kendali atas wilayah yang dikuasai separatis di jantung industri timur negara itu.
Sementara itu, pemerintah Ukraina, AS dan sekutu NATO-nya telah menyatakan keprihatinan yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir atas penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh bahwa klaim Kiev dan Barat tentang serangan Rusia yang akan segera terjadi di Ukraina adalah kedok untuk melakukan provokasi skala besar mereka sendiri, termasuk yang bersifat militer.
“Mereka mungkin memiliki konsekuensi yang sangat tragis bagi keamanan regional dan global,” kata Zakharova seperti dilansir dari AP, Kamis (20/1/2022).
Dia menunjuk pada pengiriman senjata ke Ukraina oleh pesawat angkut militer Inggris dalam beberapa hari terakhir. Zakharova mengklaim bahwa Ukraina menganggap bantuan militer Barat sebagai pemegang wewenang penuh untuk operasi militer di Donbas.
Donbas, yang terletak di Ukraina timur, berada di bawah kendali separatis pro Rusia yang telah memerangi pasukan Ukraina selama hampir delapan tahun, konflik yang telah menewaskan lebih dari 14.000 orang.
Tudingan ini seolah membalas tuduhan media Amerika Serikat (AS) yang menyebut Rusia tengah merencanakan operasi bendera palsu sebagai dalih untuk menyerang Ukraina. Sebelumnya, CNN mengutip seorang pejabat AS melaporkan bahwa Rusia akan melakukan sabotase terhadap pasukan proksinya sendiri.
Ukraina mengatakan awal pekan ini bahwa mereka telah menerima pengiriman rudal anti-tank dari Inggris. Ukraina telah menolak klaim Moskow bahwa pihaknya merencanakan serangan untuk merebut kembali kendali atas wilayah yang dikuasai separatis di jantung industri timur negara itu.
Sementara itu, pemerintah Ukraina, AS dan sekutu NATO-nya telah menyatakan keprihatinan yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir atas penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina.