Stok Solar Menipis, Layanan Internet di Lebanon Terganggu

Minggu, 16 Januari 2022 - 23:40 WIB
loading...
Stok Solar Menipis, Layanan Internet di Lebanon Terganggu
Stok solar menipis, layanan internet di Lebanon terganggu. FOTO/Reuters
A A A
BEIRUT - Layanan internet di Lebanon pada Minggu (16/1/2022) terganggu karena kekurangan solar . Imad Kreidieh, kepala penyedia Internet negara, Ogero, mentweet bahwa mulai Minggu pagi, sebuah stasiun besar di Beirut barat, Al-Mazraa, akan kehabisan solar dan offline.

“Pemadaman itu memengaruhi lebih dari 26.000 pelanggan, termasuk ruang operasi Keamanan Umum negara itu,” katanya kepada Al-Jadeed TV. “Menjelang tengah hari, seorang penduduk menyumbangkan solar, yang memungkinkan stasiun untuk kembali online,” lanjut Kreidieh.



Sementara itu, lingkungan lain di Beirut timur, Achrafieh, juga mengalami kehabisan solar dan dioperasikan dengan baterai. “Situasinya tak tertahankan,” kata Kreidieh kepada stasiun TV tersebut.

“Saya tidak akan setuju untuk melanjutkan posting ini kecuali saya memiliki semua otoritas dan alat untuk melakukan pekerjaan saya,” kata Kreidieh. Dia menyalahkan gangguan layanan di Beirut barat pada pegawai negeri yang tidak menandatangani selembar kertas tepat waktu untuk memungkinkan dia membeli solar yang dibutuhkan.

Lebanon hidup dengan hanya beberapa jam listrik dalam sehari dan bergantung pada jaringan generator swasta yang juga bergantung pada bahan bakar diesel. Ini sering meninggalkan lingkungan dalam kegelapan total selama berjam-jam.



Sementara itu, penduduk harus membayar berbagai layanan, termasuk tagihan besar ke operator generator, yang berubah secara teratur seiring memburuknya krisis.

Layanan internet dan telekomunikasi memiliki tarif yang mahal di Lebanon. Pada tahun 2019, pajak yang dikenakan pada layanan WhatsApp memicu protes nasional yang berubah menjadi kecaman terhadap seluruh elit politik.



Negara yang bergantung pada impor juga menderita kekurangan obat-obatan, membuat pasien bergantung pada pasar gelap, obat-obatan yang diselundupkan dan sumbangan dari ekspatriat Lebanon dan kelompok sipil.

Lebanon berada dalam pergolakan krisis keuangan dan ekonomi terburuk dalam sejarahnya yang telah menenggelamkan negara kelas menengah itu ke dalam kemiskinan. Krisis ini berakar pada korupsi dan salah urus selama bertahun-tahun oleh kelas politik yang sama yang telah memerintah selama bertahun-tahun.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1836 seconds (0.1#10.140)