Jong-un Jadi Kurus Diduga karena Tak Lagi Bisa Konsumsi Keju Impor
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un benar-benar terlihat seperti kehilangan berat badan dalam foto yang baru-baru ini dirilis oleh otoritas Korut. Jong-un tampaknya memiliki tampilan baru yang apik dan ramping selama pertemuan kunci partai berkuasa menjelang akhir tahun.
Pihak berwenang bersikeras Jong-un makan lebih sedikit 'demi negara,' yang bergulat dengan kekurangan makanan yang parah. Dia mungkin ingin tampil lebih seperti 'pria rakyat', karena menjadi pemimpin yang kelebihan berat badan di negara yang menderita kelaparan bukanlah penampilan terbaik.
Namun, sejumlah pihak menduga ada penyebab lain dari turunnya berat badan Jong-un. Ditutupnya perbatasan negara itu sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, ditenggarai membuat Jong-un kesulitan mendapatkan makanan favoritnya.
Selama ini diketahui kalau Jong-un, terobsesi dengan keju Swiss. Ia melahap begitu banyak keju, sehingga menjadi sangat kelebihan berat badan sehingga pergelangan kakinya sempat dilaporkan patah. Jong-un juga dianggap sebagai penggemar berat ayam goreng, vodka Rusia, Hennessy Cognac, dan sampanye.
“Kami tahu bahwa dia memiliki sumber yang baik, dia menikmati keju, dia peminum berat, dia memiliki akses ke semua makanan cepat saji,” kata pakar Korea Utara Dr. Sojin Lim kepada Metro.co.uk, Sabtu (15/1/2022).
“Tetapi karena penutupan perbatasan ini, cara dia membawa semua makanan ini ke Korea Utara akan dipotong. Jadi dia tidak memiliki variasi yang sama lagi,” lanjut Lim.
“Pada saat yang sama, dia tidak dapat mempertahankan sosoknya sebagai orang gemuk, karena ia berada di lingkungan domestik orang-orang kelaparan. Jika dia mempertahankan tampilan itu, itu hanya akan menambah keluhan orang. Jadi secara taktis itu bisa bertepatan dengan itu,” tambahnya.
Beberapa pembelot Korut menduga Jong-un sengaja menambah berat badan agar lebih terlihat seperti kakeknya yang besar dan pendiri Korut, Kim Il-sung. Tetapi akses terbatas Jong-un ke makanan berlemak mungkin menguntungkannya saat ia berusaha untuk meningkatkan moral, sementara warganya kelaparan.
Pihak berwenang bersikeras Jong-un makan lebih sedikit 'demi negara,' yang bergulat dengan kekurangan makanan yang parah. Dia mungkin ingin tampil lebih seperti 'pria rakyat', karena menjadi pemimpin yang kelebihan berat badan di negara yang menderita kelaparan bukanlah penampilan terbaik.
Namun, sejumlah pihak menduga ada penyebab lain dari turunnya berat badan Jong-un. Ditutupnya perbatasan negara itu sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, ditenggarai membuat Jong-un kesulitan mendapatkan makanan favoritnya.
Selama ini diketahui kalau Jong-un, terobsesi dengan keju Swiss. Ia melahap begitu banyak keju, sehingga menjadi sangat kelebihan berat badan sehingga pergelangan kakinya sempat dilaporkan patah. Jong-un juga dianggap sebagai penggemar berat ayam goreng, vodka Rusia, Hennessy Cognac, dan sampanye.
“Kami tahu bahwa dia memiliki sumber yang baik, dia menikmati keju, dia peminum berat, dia memiliki akses ke semua makanan cepat saji,” kata pakar Korea Utara Dr. Sojin Lim kepada Metro.co.uk, Sabtu (15/1/2022).
“Tetapi karena penutupan perbatasan ini, cara dia membawa semua makanan ini ke Korea Utara akan dipotong. Jadi dia tidak memiliki variasi yang sama lagi,” lanjut Lim.
“Pada saat yang sama, dia tidak dapat mempertahankan sosoknya sebagai orang gemuk, karena ia berada di lingkungan domestik orang-orang kelaparan. Jika dia mempertahankan tampilan itu, itu hanya akan menambah keluhan orang. Jadi secara taktis itu bisa bertepatan dengan itu,” tambahnya.
Beberapa pembelot Korut menduga Jong-un sengaja menambah berat badan agar lebih terlihat seperti kakeknya yang besar dan pendiri Korut, Kim Il-sung. Tetapi akses terbatas Jong-un ke makanan berlemak mungkin menguntungkannya saat ia berusaha untuk meningkatkan moral, sementara warganya kelaparan.