Rambod Namdar, Mata-mata Iran yang Rekrut Wanita Israel Secara Online

Kamis, 13 Januari 2022 - 18:17 WIB
loading...
A A A
"Dia menerima jumlah akumulasi sekitar USD5.000 pada beberapa kesempatan selama lebih dari empat tahun," kata Shin Bet.

Misinya yang lain diduga termasuk mencoba mendekati anggota Knesset (Parlemen) Israel.

"Wanita itu mentransfer informasi tentang hubungan mereka dengan operatornya," lanjut Shin Bet, yang bersama-sama menyelidiki dengan polisi Israel.

Tuduhan Shin Bet tentang jaringan mata-mata muncul selama negosiasi di Wina antara Iran dan negara-negara kekuatan dunia yang berusaha untuk menghidupkan kembali perjanjian 2015 yang menawarkan bantuan sanksi kepada Teheran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

Israel bukan pihak dalam pembicaraan Wina tetapi mengawasi dengan prihatin, takut musuh bebuyutannya; Iran, dapat mengembangkan senjata nuklir. Teheran menegaskan program nuklirnya untuk tujuan damai.

"Negara Israel sedang dalam kampanye berkelanjutan dengan Iran. Jelas: Kami melihat upaya dan upaya yang tidak pernah berakhir oleh Korps Garda Revolusi Iran untuk merekrut warga Israel," kata Perdana Menteri Naftali Bennett.

"Upaya-upaya ini melampaui keamanan dan intelijen. Mereka meluas ke upaya untuk memengaruhi warga Israel dan masyarakat Israel, menabur perselisihan dan polarisasi, merusak stabilitas politik di Israel dan merusak kepercayaan publik pada pemerintah," ujarnya.

Bennett mendesak warga Israel untuk berhati-hati, dengan mengatakan: "Ada kemungkinan di balik informasi yang Anda konsumsi atau bagikan di media sosial adalah orang Iran."

Pada bulan November, Israel mendakwa seorang pria yang dipekerjakan sebagai pembersih di rumah Menteri Pertahanan Benny Gantz karena menjadi mata-mata untuk kelompok peretas Black Shadow, yang disebut terkait dengan Iran.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)