Anggota Parlemen Republik Bandingkan Kartu Vaksin Covid dengan Nazi Jerman
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Warren Davidson membandingkan mandat kartu vaksin Covid di Washington DC dengan Nazi Jerman.
Komentar itu pun memicu banyak kritik, termasuk dari Museum Memorial Auschwitz.
Davidson mentweet sebagai tanggapan atas pesan dari Walikota Washington DC Muriel Bowser yang mengingatkan penduduk ibukota AS bahwa kota itu akan memerlukan bukti vaksinasi Covid untuk orang berusia 12 tahun ke atas, dan foto identitas (ID) untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas, mulai Sabtu (15/1/2022). Masker di tempat umum juga wajib dipakai.
Tweet Bowser menerima banyak kritik dari anggota parlemen lainnya, tetapi tanggapan yang paling menonjol mungkin saat Davidson menulis, "Ini telah dilakukan sebelumnya," sambil menambahkan gambar kartu identitas yang digunakan di Nazi Jerman.
Kartu tersebut mendokumentasikan asal usul pemegangnya, dan merupakan bagian dari kebijakan segregasi Nazi yang terutama menargetkan orang Yahudi.
“Mari kita ingat bahwa Nazi merendahkan orang-orang Yahudi sebelum memisahkan mereka, memisahkan mereka sebelum memenjarakan mereka, memenjarakan mereka sebelum memperbudak mereka, dan memperbudak mereka sebelum membantai mereka,” tulis Davidson dalam tweet lanjutan.
Museum Peringatan Auschwitz menuduh Davidson "mengeksploitasi tragedi" semua orang yang menderita di era Nazi Jerman dan mengecam tweet itu sebagai, "Gejala menyedihkan dari kerusakan moral dan intelektual."
Komentar itu pun memicu banyak kritik, termasuk dari Museum Memorial Auschwitz.
Davidson mentweet sebagai tanggapan atas pesan dari Walikota Washington DC Muriel Bowser yang mengingatkan penduduk ibukota AS bahwa kota itu akan memerlukan bukti vaksinasi Covid untuk orang berusia 12 tahun ke atas, dan foto identitas (ID) untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas, mulai Sabtu (15/1/2022). Masker di tempat umum juga wajib dipakai.
Tweet Bowser menerima banyak kritik dari anggota parlemen lainnya, tetapi tanggapan yang paling menonjol mungkin saat Davidson menulis, "Ini telah dilakukan sebelumnya," sambil menambahkan gambar kartu identitas yang digunakan di Nazi Jerman.
Kartu tersebut mendokumentasikan asal usul pemegangnya, dan merupakan bagian dari kebijakan segregasi Nazi yang terutama menargetkan orang Yahudi.
“Mari kita ingat bahwa Nazi merendahkan orang-orang Yahudi sebelum memisahkan mereka, memisahkan mereka sebelum memenjarakan mereka, memenjarakan mereka sebelum memperbudak mereka, dan memperbudak mereka sebelum membantai mereka,” tulis Davidson dalam tweet lanjutan.
Museum Peringatan Auschwitz menuduh Davidson "mengeksploitasi tragedi" semua orang yang menderita di era Nazi Jerman dan mengecam tweet itu sebagai, "Gejala menyedihkan dari kerusakan moral dan intelektual."