Koalisi Arab Marah Houthi Membajak Kapal Berbendera Uni Emirat Arab

Selasa, 04 Januari 2022 - 09:48 WIB
loading...
Koalisi Arab Marah Houthi Membajak Kapal Berbendera Uni Emirat Arab
Peta lokasi saat Houthi membajak kapal berbendera Uni Emirat Arab. Foto/twitter
A A A
SANAA - Koalisi Arab mengancam akan menggunakan kekuatan jika Houthi tidak segera melepaskan kapal kargo berbendera Uni Emirat Arab (UEA) yang dibajak di kota pelabuhan barat Yaman, Hodeidah, pada Minggu (2/1/2022).

Koalisi Arab mengatakan kapal itu telah mengangkut peralatan medis dari pulau terpencil Yaman, Socotra, di Laut Arab ke pelabuhan Arab Saudi, Jazan, ketika Houthi bersenjata menyerangnya.

“Milisi teroris Houthi akan bertanggung jawab penuh sebagai akibat dari tindakan kriminal pembajakan terhadap kapal, yang melanggar Hukum Humaniter Internasional, Manual San Remo tentang Konflik Bersenjata di Laut, dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut,” ungkap juru bicara pasukan Koalisi Arab Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki, dilansir Saudi Press Agency (SPA).



Dia menambahkan, “Milisi harus segera melepaskan kapal, atau pasukan koalisi akan melakukan semua tindakan dan prosedur yang diperlukan untuk menangani pelanggaran ini, termasuk penggunaan kekuatan jika perlu.”



Juru bicara militer Houthi Yahiya Sarae pada Senin (3/1/2022) mengakui menyita kapal itu.



Dia mengklaim kapal itu membawa senjata dan perlengkapan militer untuk koalisi militer pimpinan Saudi.

Pembajakan tersebut telah memicu kecaman di Yaman dan menghidupkan kembali tuntutan untuk membersihkan milisi dari wilayah pesisir barat di bawah kendalinya.

Para ahli dan pejabat Yaman mengatakan insiden terbaru mengkonfirmasi kekhawatiran mereka tentang ancaman Houthi terhadap rute maritim internasional melalui Laut Merah.

Mereka memperbarui tuntutan mereka agar Houthi ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Juru bicara Pasukan Perlawanan Nasional Sadek Dawed menuduh Iran mendorong milisi Houthi menyerang kapal-kapal untuk merusak keamanan di Laut Merah.

Dia mengatakan reputasi negara itu telah sangat rusak oleh serangan dari para perompak Somalia, Al-Qaeda, dan Houthi.

Pasukan Perlawanan Nasional merupakan unit militer yang memerangi Houthi di pantai barat Yaman.

"Kami mengutuk upaya Iran menyabot tanah Yaman, orang-orang, reputasi dan kemampuannya," tweet dia.

“Kami mengulangi tugas untuk mendukung upaya nasional kami untuk memulihkan Yaman, yang telah diculik oleh perang Iran dan alat-alatnya di wilayah tersebut,” papar dia.

Jurnalis Yaman Samer Rashad Al-Yosofi mengaitkan pembajakan itu dengan reaksi lunak masyarakat internasional terhadap kejahatan milisi dan desakannya untuk meyakinkan Houthi menerima upaya perdamaian melalui cara damai.

“Agen-agen Iran berbicara tentang penyitaan kapal kargo militer milik koalisi di Laut Merah, meskipun itu adalah kapal komersial yang beroperasi di Jazan. Ini karena mengandalkan mediasi dan inisiatif perdamaian yang disajikan kepada mereka (Houthi),” papar dia.

Jurnalis dan aktivis Kamel Al-Khodani mengatakan serangan Houthi di kapal menunjukkan bahwa milisi tidak hanya menimbulkan ancaman bagi Yaman.

“Dunia munafik ini harus memahami bahwa kita memerangi geng dan bandit yang tidak hanya mengancam Yaman tetapi juga dunia. Tidak ada keamanan dan perdamaian untuk jalur laut internasional dan kawasan sebelum menghilangkannya,” tegas dia.

Koalisi Arab telah mengintensifkan serangan udara terhadap sasaran Houthi di Yaman, menewaskan puluhan orang dan menghancurkan kendaraan militer.

Dikatakan pada Minggu malam bahwa Koalisi Arab telah membunuh lebih dari 200 Houthi dan menghancurkan 22 kendaraan militer di provinsi Shabwa selama 24 jam terakhir.

Serangan udara telah membantu pasukan pemerintah Yaman yang didukung Arab untuk mendapatkan keuntungan militer dan menguasai distrik Ouselan.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2023 seconds (0.1#10.140)