Abbas: Israel Praktikkan Pembersihan Etnis dan Terorisme Terorganisir Terhadap Palestina

Sabtu, 01 Januari 2022 - 12:09 WIB
loading...
Abbas: Israel Praktikkan Pembersihan Etnis dan Terorisme Terorganisir Terhadap Palestina
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas tuduh Israel praktikkan terorisme terorganisir dan pembersihan etnis terhadap Palestina. Foto/REUTERS
A A A
RAMALLAH - Presiden Mahmoud Abbas mengatakan Israel telah mempraktikkan pembersihan etnis dan terorisme terorganisir terhadap Palestina .

Komentar keras Presiden Otoritas Palestina (PA) tersebut disampaikan hari Jumat, dan tercatat sebagai pernyataan keras pertamanya sejak pertemuan hari Selasa lalu dengan Menteri Pertahanan Zionis Benny Gantz.



"[Israel] mempraktikkan kebijakan mengerikan pembersihan etnis dan terorisme terorganisir terhadap Palestina," kata Abbas, yang dikutip dari Jerusalem Post, Sabtu (1/1/2022).

Pertemuan Abbas dengan Gantz telah dikecam keras oleh beberapa faksi dan aktivis Palestina.

“Peringatan peluncuran revolusi kami datang dalam keadaan yang sangat kritis dan sulit karena kelanjutan dari pendudukan Israel yang menjijikkan, eskalasi praktik represif dan penganiayaan terhadap rakyat kami, pencurian tanah dan sumber daya alam kami, pengekangan ekonomi kami, pemotongan dana pajak kami, dan diskriminasi rasial,” kata Abbas.

Abbas memuji para tahanan keamanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel atas pengorbanan dan kesabaran mereka. Dia menekankan bahwa kepemimpinan Palestina tidak akan meninggalkan mereka atau keluarga mereka.

Dia juga memuji "pahlawan perlawanan rakyat", merujuk pada serangan dan protes warga Palestina terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan pemukim Yahudi Israel.

Abbas dan para pemimpin Fatah lainnya telah berulang kali meminta Palestina untuk meningkatkan “perlawanan rakyat” dalam menanggapi kejahatan Israel.

“Kami menolak pembongkaran rumah, perampasan tanah, pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah dan Silwan [lingkungan Yerusalem timur], pencabutan pohon zaitun, pembakaran ladang [pertanian], pelanggaran terhadap tahanan dan kelanjutan dari pengepungan Jalur Gaza,” kata Abbas.

Berbicara kepada para pemimpin dan pemukim Israel, Abbas menambahkan: “Kami tidak akan menerima kelanjutan pendudukan dan pemukiman Anda di tanah kami, dan kami telah kehabisan kesabaran dengan kenyataan pahit ini.”

Terlepas dari kenyataan ini, kata Abbas, Palestina siap untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif dalam kerangka konferensi internasional yang akan diadakan sesuai dengan resolusi legitimasi internasional, dan di bawah naungan Kuartet Internasional, dengan tujuan mengakhiri pendudukan tanah Negara Palestina dengan ibu kotanya di Yerusalem.

Dia mengatakan bahwa Dewan Pusat Palestina (PCC) akan segera bertemu untuk mempelajari perkembangan terbaru."Dan mengambil keputusan penting yang diperlukan untuk menghadapi pelanggaran dan kejahatan ini terhadap rakyat dan tanah kami," ujarnya.

PCC adalah salah satu keputusan pembuatan kebijakan utama PLO.

Dalam sebuah pernyataan yang menandai peringatan serangan pertamanya terhadap Israel, Faksi Fatah mengatakan bahwa tidak akan ada stabilitas dan perdamaian di kawasan itu sampai pengakuan hak Palestina untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Fatah memperingatkan Israel agar tidak merugikan identitas Palestina, Arab, Islam, dan Kristen di Yerusalem dan mengejar skemanya untuk melakukan Yudaisasi kota.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1163 seconds (0.1#10.140)