Abbas: Israel Praktikkan Pembersihan Etnis dan Terorisme Terorganisir Terhadap Palestina
loading...
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Mahmoud Abbas mengatakan Israel telah mempraktikkan pembersihan etnis dan terorisme terorganisir terhadap Palestina .
Komentar keras Presiden Otoritas Palestina (PA) tersebut disampaikan hari Jumat, dan tercatat sebagai pernyataan keras pertamanya sejak pertemuan hari Selasa lalu dengan Menteri Pertahanan Zionis Benny Gantz.
"[Israel] mempraktikkan kebijakan mengerikan pembersihan etnis dan terorisme terorganisir terhadap Palestina," kata Abbas, yang dikutip dari Jerusalem Post, Sabtu (1/1/2022).
Pertemuan Abbas dengan Gantz telah dikecam keras oleh beberapa faksi dan aktivis Palestina.
“Peringatan peluncuran revolusi kami datang dalam keadaan yang sangat kritis dan sulit karena kelanjutan dari pendudukan Israel yang menjijikkan, eskalasi praktik represif dan penganiayaan terhadap rakyat kami, pencurian tanah dan sumber daya alam kami, pengekangan ekonomi kami, pemotongan dana pajak kami, dan diskriminasi rasial,” kata Abbas.
Abbas memuji para tahanan keamanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel atas pengorbanan dan kesabaran mereka. Dia menekankan bahwa kepemimpinan Palestina tidak akan meninggalkan mereka atau keluarga mereka.
Dia juga memuji "pahlawan perlawanan rakyat", merujuk pada serangan dan protes warga Palestina terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan pemukim Yahudi Israel.
Abbas dan para pemimpin Fatah lainnya telah berulang kali meminta Palestina untuk meningkatkan “perlawanan rakyat” dalam menanggapi kejahatan Israel.
“Kami menolak pembongkaran rumah, perampasan tanah, pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah dan Silwan [lingkungan Yerusalem timur], pencabutan pohon zaitun, pembakaran ladang [pertanian], pelanggaran terhadap tahanan dan kelanjutan dari pengepungan Jalur Gaza,” kata Abbas.
Komentar keras Presiden Otoritas Palestina (PA) tersebut disampaikan hari Jumat, dan tercatat sebagai pernyataan keras pertamanya sejak pertemuan hari Selasa lalu dengan Menteri Pertahanan Zionis Benny Gantz.
"[Israel] mempraktikkan kebijakan mengerikan pembersihan etnis dan terorisme terorganisir terhadap Palestina," kata Abbas, yang dikutip dari Jerusalem Post, Sabtu (1/1/2022).
Pertemuan Abbas dengan Gantz telah dikecam keras oleh beberapa faksi dan aktivis Palestina.
“Peringatan peluncuran revolusi kami datang dalam keadaan yang sangat kritis dan sulit karena kelanjutan dari pendudukan Israel yang menjijikkan, eskalasi praktik represif dan penganiayaan terhadap rakyat kami, pencurian tanah dan sumber daya alam kami, pengekangan ekonomi kami, pemotongan dana pajak kami, dan diskriminasi rasial,” kata Abbas.
Abbas memuji para tahanan keamanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel atas pengorbanan dan kesabaran mereka. Dia menekankan bahwa kepemimpinan Palestina tidak akan meninggalkan mereka atau keluarga mereka.
Dia juga memuji "pahlawan perlawanan rakyat", merujuk pada serangan dan protes warga Palestina terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan pemukim Yahudi Israel.
Abbas dan para pemimpin Fatah lainnya telah berulang kali meminta Palestina untuk meningkatkan “perlawanan rakyat” dalam menanggapi kejahatan Israel.
“Kami menolak pembongkaran rumah, perampasan tanah, pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah dan Silwan [lingkungan Yerusalem timur], pencabutan pohon zaitun, pembakaran ladang [pertanian], pelanggaran terhadap tahanan dan kelanjutan dari pengepungan Jalur Gaza,” kata Abbas.