Pakistan Borong Puluhan J-10, Jet Tempur China Akhirnya Laku Juga
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Pakistan mengonfirmasi telah membeli puluhan unit jet tempur multiperan Chengdu J-10 Vigorous Dragon dari China . Pembelian puluhan pesawat tempur tersebut untuk menandingi India yang telah membeli pesawat Dassault Rafale dari Prancis.
Langkah Pakistan ini sekaligus menjadi jawaban Beijing atas media-media asing yang menyindir bahwa pesawat tempur China tidak laku dijual karena negara raksasa itu kerap ribut dengan negara lain.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rasheed Ahmad mengonfirmasi pembelian puluhan unit jet tempur J-10 China.
Menurutnya, pesawat-pesawat itu akan diserahkan ke militer pada awal Maret 2022. Sedangkan operasional perdana pada 23 Maret 2022, sebagai bagian dari perayaan Hari Nasional Pakistan.
“Tamu-tamu VIP datang (untuk menghadiri upacara 23 Maret) untuk pertama kalinya di Pakistan, upacara fly-past JS-10 (J-10C) sedang diadakan. Angkatan Udara Pakistan akan melakukan fly-past dari pesawat JS-10 (J-10C) China dalam merespons Rafale,” kata Ahmad, seperti dikutip Times of India, Jumat (31/12/2021).
Masih belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah unit jet tempur yang dibeli, tetapi sumber di Pakistan mengatakan bahwa 36 unit pesawat dibeli, cukup untuk melengkapi dua skuadron yang masing-masing terdiri dari 18 pesawat tempur.
Juga belum ada rincian mengenai model Vigorous Dragon yang dibeli untuk Angkatan Udara Pakistan (PAF), namun Menteri Sheikh Rasheed juga berkomentar bahwa penambahan J-10 merupakan tanggapan langsung atas pembelian jet tempur Rafale oleh India.
Menteri itu mengeklaim J-10 China jauh lebih unggul dari pesawat tempur Prancis. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa skuadron pesawat yang dibeli adalah model J-10C, versi terbaru dan paling modern dari pesawat tempur ini yang sedang diproduksi.
J-10C (atau versi turunannya yang disesuaikan dengan kebutuhan PAF) adalah pesawat tempur generasi 4,5 yang modern, gesit dan kuat. Dilengkapi dengan radar pemindaian elektronik aktif AESA, ECM yang kuat, RCS rendah dan berbagai amunisi pintar yang tersedia, ia berada di liga yang sama dengan Rafale yang diakuisisi oleh India.
Jika klaim menteri itu menjadi benar, J-10C (CE atau CP) akan menjadi pesawat tempur pertama yang beroperasi aktif di Angkatan Udara Pakistan yang menggabungkan teknologi radar AESA, bahkan sebelum JF-17 Block III, produk dalam negeri.
Langkah Pakistan ini sekaligus menjadi jawaban Beijing atas media-media asing yang menyindir bahwa pesawat tempur China tidak laku dijual karena negara raksasa itu kerap ribut dengan negara lain.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rasheed Ahmad mengonfirmasi pembelian puluhan unit jet tempur J-10 China.
Menurutnya, pesawat-pesawat itu akan diserahkan ke militer pada awal Maret 2022. Sedangkan operasional perdana pada 23 Maret 2022, sebagai bagian dari perayaan Hari Nasional Pakistan.
“Tamu-tamu VIP datang (untuk menghadiri upacara 23 Maret) untuk pertama kalinya di Pakistan, upacara fly-past JS-10 (J-10C) sedang diadakan. Angkatan Udara Pakistan akan melakukan fly-past dari pesawat JS-10 (J-10C) China dalam merespons Rafale,” kata Ahmad, seperti dikutip Times of India, Jumat (31/12/2021).
Masih belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah unit jet tempur yang dibeli, tetapi sumber di Pakistan mengatakan bahwa 36 unit pesawat dibeli, cukup untuk melengkapi dua skuadron yang masing-masing terdiri dari 18 pesawat tempur.
Juga belum ada rincian mengenai model Vigorous Dragon yang dibeli untuk Angkatan Udara Pakistan (PAF), namun Menteri Sheikh Rasheed juga berkomentar bahwa penambahan J-10 merupakan tanggapan langsung atas pembelian jet tempur Rafale oleh India.
Menteri itu mengeklaim J-10 China jauh lebih unggul dari pesawat tempur Prancis. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa skuadron pesawat yang dibeli adalah model J-10C, versi terbaru dan paling modern dari pesawat tempur ini yang sedang diproduksi.
J-10C (atau versi turunannya yang disesuaikan dengan kebutuhan PAF) adalah pesawat tempur generasi 4,5 yang modern, gesit dan kuat. Dilengkapi dengan radar pemindaian elektronik aktif AESA, ECM yang kuat, RCS rendah dan berbagai amunisi pintar yang tersedia, ia berada di liga yang sama dengan Rafale yang diakuisisi oleh India.
Jika klaim menteri itu menjadi benar, J-10C (CE atau CP) akan menjadi pesawat tempur pertama yang beroperasi aktif di Angkatan Udara Pakistan yang menggabungkan teknologi radar AESA, bahkan sebelum JF-17 Block III, produk dalam negeri.
(min)