Susul AS, Jepang Setujui Pil COVID-19 Merck untuk Pengobatan

Jum'at, 24 Desember 2021 - 22:01 WIB
loading...
Susul AS, Jepang Setujui...
Susul AS, Jepang setujui pil COVID-19 Merck untuk pengobata. Foto/pharmaceutical-technology.com
A A A
TOKYO - Tim panel Kementerian Kesehatan Jepang merekomendasikan persetujuan pil antivirus COVID-19 yang dikembangkan oleh Merck untuk digunakan dalam pengobatan. Keputusan ini bagian dari rencana Perdana Menteri Fumio Kishida untuk meluncurkan perawatan baru pada akhir tahun karena meningkatnya kekhawatiran tentang varian Omicron.

Keputusan tim panel menetapkan untuk pengiriman 200 ribu dosis di seluruh Jepang mulai akhir pekan ini, berdasarkan persiapan yang diumumkan sebelumnya oleh Kishida.

"Saya yakin pendistribusian obat ini merupakan langkah maju yang besar untuk penanganan COVID-19 bangsa kita," kata Menteri Kesehatan Jepang Shigeyuki Goto kepada wartawan setelah keputusan itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/12/2021).



Ia menambahkan bahwa beberapa institusi medis dan apotek akan mulai menerima pil itu secepatnya pada Senin pekan depan.

Jepang sangat bertaruh pada perawatan oral untuk mencegah infeksi serius dan kematian jika gelombang keenam pandemi yang ditakuti muncul. Pemerintah Jepang bulan lalu setuju untuk membayar Merck dan mitranya Ridgeback Biotherapeutics sekitar USD1,2 miliar untuk 1,6 juta program obat mereka molnupiravir.

Selain itu, Kishida minggu lalu mengumumkan kesepakatan untuk pengadaan 2 juta dosis pil antivirus terpisah yang dikembangkan oleh Pfizer. Dan Shionogi & Co Jepang diharapkan segera mengajukan persetujuan pengobatannya sendiri, memasok lagi 1 juta dosis awal tahun depan.

Jepang menjadi negara kedua yang mengumumkan pemberian ijin penggunaan obat oral COVID-19 buatan Merck. Sebelumnya, regulator Amerika Serikat (AS) juga telah mengesahkan pil tersebut untuk pasien dewasa berisiko tinggi tertentu.



Sejumlah negara bergegas membeli molnupiravir Merck setelah hasil awal yang sangat menjanjikan, tetapi data perusahaan berikutnya pada akhir November menunjukkan obat itu secara nyata kurang efektif daripada yang diperkirakan sebelumnya. Prancis membatalkan pesanannya pada hari Rabu.

Ditanya tentang perdebatan tentang kemanjurannya, Goto mengatakan, tim panel Jepang mengevaluasi penggunaan molnupiravir terutama berdasarkan hasil tes sebelumnya, sambil menambahkan hasil yang diperbarui tidak meniadakan keefektifan obat ini.

Jepang minggu ini mengkonfirmasi kasus infeksi Omicron pertama yang diketahui yang tidak dapat ditelusuri kembali ke pelancong luar negeri. Transmisi komunitas dari varian tersebut sekarang telah ditemukan di kota-kota barat Osaka dan Kyoto, dan kasus yang dicurigai diumumkan di Tokyo pada hari Jumat.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Budaya Malu Korupsi...
Budaya Malu Korupsi Terkenal di Jepang, Mengapa Indonesia Tak Bisa Meniru?
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Daftar Negara yang Mendukung...
Daftar Negara yang Mendukung Taiwan secara Resmi dan Tidak Resmi
Janda Bung Karno, Dewi...
Janda Bung Karno, Dewi Sukarno, Lepas Status WNI demi Jadi Caleg Jepang
Pria Indonesia Ini Orang...
Pria Indonesia Ini Orang Asing Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Kisah Akiyo, Wanita...
Kisah Akiyo, Wanita 81 Tahun yang Sengaja Lakukan Kejahatan agar Hidup Gratis di Penjara
Elon Musk: USAID Danai...
Elon Musk: USAID Danai Riset Senjata Biologis, Termasuk Proyek Kemunculan Covid-19
Kronologi CIA Ubah Pandangan...
Kronologi CIA Ubah Pandangan Asal-usul Covid-19, dari Kebocoran Laboratorium?
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
23 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved