Gorbachev: AS Jadi Arogan Setelah Uni Soviet Runtuh

Jum'at, 24 Desember 2021 - 21:13 WIB
loading...
Gorbachev: AS Jadi Arogan...
Mikhail Gorbachev. Foto/Moscow Times
A A A
MOSKOW - Mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tumbuh menjadi arogan dan percaya diri setelah runtuhnya negara sosialis yang pernah dipimpinnya itu. Pernyataan Gorbachev tampaknya mengarah pada perluasan aliansi militer NATO .

"Bagaimana seseorang dapat mengandalkan hubungan yang setara dengan Amerika Serikat dan Barat dalam posisi seperti itu?" kata Gorbachev kepada kantor berita negara RIA Novosti pada malam peringatan pengunduran dirinya sebagai pemimpin Uni Soviet.

Dia mencatat suasana kemenangan di Barat, terutama di Amerika Serikat setelah Uni Soviet tidak ada lagi pada tahun 1991.

"Mereka menjadi arogan dan percaya diri. Mereka menyatakan kemenangan dalam Perang Dingin," kata Gorbachev yang kini berusia 90 tahun seperti dilansir dari CBS News, Jumat (24/12/2021).



Dia bersikeras bahwa Moskow dan Washington bersama-sama menarik dunia keluar dari konfrontasi dan perlombaan nuklir.

"Bukan, 'pemenang' memutuskan untuk membangun kerajaan baru. Oleh karena itu ide ekspansi NATO," tambah Gorbachev.

Namun, dia menyambut baik pembicaraan keamanan yang akan datang antara Moskow dan Washington.

“Mudah-mudahan ada hasilnya,” katanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Rusia Vladimir Putin semakin bersikeras bahwa NATO melanggar batas dekat dengan perbatasan Rusia. Moskow pun pekan lalu menuntut "jaminan hukum" bahwa aliansi yang dipimpin AS itu akan menghentikan ekspansi ke arah timur.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Takut Diserang Rusia,...
Takut Diserang Rusia, Finlandia Bangun Rel Kereta Perang Senilai Rp382 Miliar
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
Terkonfirmasi! Kim Jong-un...
Terkonfirmasi! Kim Jong-un Kerahkan Tentara Korut ke Rusia untuk Perang Melawan Ukraina
Putin Berulang Kali...
Putin Berulang Kali Mengibuli Banyak Presiden AS, Korban Terbarunya Adalah Trump
SUV Tabrak Kerumunan...
SUV Tabrak Kerumunan Tewaskan 11 Orang di Festival Filipina di Vancouver, Motif Belum Diketahui
Kenapa Vladimir Putin...
Kenapa Vladimir Putin Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus? Ini Alasannya
Rekomendasi
Saling Silang AS-China...
Saling Silang AS-China Soal Tarif, Rupiah Terguncang ke Rp16.855
Kornas Kawan Indonesia...
Kornas Kawan Indonesia Desak Penegak Hukum Usut Tuntas Orang Tamak Dalam Program MBG
Anggota DPRA Jalani...
Anggota DPRA Jalani Sidang Kasus Dugaan Penganiayaan Anak di Aceh Barat
Berita Terkini
Akibat Ulah Trump, Rakyat...
Akibat Ulah Trump, Rakyat AS Kini Bergantung pada Paylater untuk Belanja Sembako
28 menit yang lalu
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
1 jam yang lalu
Daftar 9 Salon Pengganti...
Daftar 9 Salon Pengganti Paus Fransiskus, Salah Satunya Kardinal yang Berulang Kali Mengungjungi Gaza
2 jam yang lalu
Bocah Ini Habiskan Uang...
Bocah Ini Habiskan Uang Jajan Bulanan Rp6,4 Juta untuk Pijat Senang, Ayahnya Lapor Polisi
2 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
3 jam yang lalu
Takut Diserang Rusia,...
Takut Diserang Rusia, Finlandia Bangun Rel Kereta Perang Senilai Rp382 Miliar
3 jam yang lalu
Infografis
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur F-35 AS Dibatalkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved