China Nyalakan Matahari Buatan, Panasnya 10 Kali Matahari Sungguhan

Kamis, 23 Desember 2021 - 11:09 WIB
loading...
China Nyalakan Matahari...
China menyalakan Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) atau dikenal sebagai matahari buatan mulai bulan ini. Panas yang dihasilkan perangkat ini pernah 10 kali dari matahari sungguhan. Foto/REUTERS
A A A
HEFEI - Beijing menyalakan Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST) atau " matahari buatan " China. Panas perangkat ini pernah mencapai suhu puncak 160 juta derajat Celcius atau sepuluh kalinya dari matahari sungguhan.

Penyalaan EAST, yang menandai babak baru eksperimen fusi nuklir China, dimulai bulan ini di Hefei Institutes of Physical Science [Institut Ilmu Fisika Hefei].

Menurut wakil direktur institut tersebut, Song Yuntao, percobaan ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pemanas tambahan EAST untuk membuat matahari buatan lebih panas dan lebih tahan lama.



Pengujian ini, menurut laporan kantor berita Xinhua, Rabu (22/12/2021), diperkirakan akan berlangsung selama setengah tahun.

Reaktor EAST dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang dilakukan oleh matahari sungguhan.

Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2006, EAST telah menjadi platform uji terbuka bagi para ilmuwan China dan internasional untuk melakukan eksperimen terkait fusi.

Perangkat ini telah membuat beberapa rekor selama kurungan plasma yang sangat panas. Pada bulan Juni, EAST mencapai suhu puncak 288 juta derajat Fahrenheit atau 160 juta derajat Celcius, yang berarti sepuluh kali lebih panas dari matahari sungguhan.

EAST adalah salah satu dari tiga tokamak domestik utama yang saat ini dioperasikan di seluruh China. Ini adalah bagian dari fasilitas Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional, yang akan menjadi reaktor fusi nuklir terbesar di dunia ketika mulai beroperasi pada tahun 2035.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2151 seconds (0.1#10.140)