Sudah Tak Sabar, Israel Yakin Iran Sekarang Lemah, Ancam Aksi Lebih Besar

Selasa, 21 Desember 2021 - 10:34 WIB
loading...
Sudah Tak Sabar, Israel Yakin Iran Sekarang Lemah, Ancam Aksi Lebih Besar
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz. Foto/wikimedia
A A A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel memperingatkan pada Senin (20/12/2021) tentang tindakan yang lebih besar terhadap Iran.

Dia menambahkan inilah saatnya mengambil keuntungan dari kelemahan rezim Iran sekarang.

“Kami sedang memperdalam kerja sama internasional, dan saya yakin bahwa segera, tindakan terbuka dan terselubung akan diperluas, dengan berbagai cara,” tegas Benny Gantz kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset (Parlemen Israel).



Gantz juga menambahkan, Teheran memiliki kartu lemah untuk dimainkan pada pembicaraan Wina yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 yang ditinggalkan dan itu hanya mengulur waktu.



“Menteri Pertahanan Israel melihat waktunya sekarang untuk menarik garis yang jelas untuk menghentikan kegiatan teroris nuklir dan regional Iran,” papar laporan Jerusalem Post.



“Situasi internal di Iran meninggalkan banyak peluang bagi dunia. Itu bukan kekuatan nyata. Warganya menderita… pemimpin Iran tahu situasi (lemah) mereka,” ungkap Menhan Israel itu.

Saat ini, ketegangan meningkat mengenai apakah pembicaraan Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang ditinggalkan akan berhasil atau tidak.

AS telah lama mengatakan bahwa jika diplomasi gagal dengan Iran, Washington bersedia beralih ke "rencana B", tanpa mengungkap rinciannya.

Sementara itu, Israel sudah tidak sabar dan berulang kali mengumumkan sedang mempersiapkan serangan militer terhadap sasaran nuklir Iran.

Pada Senin (20/12/2021), Korp Garda Revolusi Iran memperingatkan mereka akan menanggapi setiap serangan Israel terhadap program nuklirnya dengan menargetkan semua lokasi yang digunakan untuk meluncurkan serangan.

Teheran secara historis mengulangi ancaman dari apa yang digambarkannya sebagai "respons yang menghancurkan" terhadap setiap potensi serangan terhadapnya.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)