Kompak, Putin-Jinping Sebut AUKUS Rongrong Keseimbangan Nuklir

Rabu, 15 Desember 2021 - 23:51 WIB
loading...
Kompak, Putin-Jinping...
Presiden Rusia Vladimir Putin dan koleganya dari China, Xi Jinping, mengkritik pakta trilateral Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia yang disebut AUKUS. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dan koleganya dari China , Xi Jinping , mengkritik pakta trilateral Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia yang disebut AUKUS . Keduanya setuju jika pakta tersebut merusak fondasi rezim nonpriliferasi nuklir dan meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

Pakta trilateral antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, diperkenalkan pada bulan September. Tujuan dari dibentuknya pakta ini antara lain, di masa depan Washington dan London akan membantu Canberra memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.

Baca juga: AS, Australia dan Inggris Bentuk Aliansi Pertahanan Nuklir untuk Lawan China

Berbicara kepada wartawan setelah pembicaraan Putin-Xi Jinping, pembantu presiden Rusia Yuri Ushakov mengatakan bahwa Putin menyatakan keprihatinan mengenai kegiatan Amerika untuk mengkonfigurasi ulang situasi saat ini di kawasan Asia-Pasifik.

Perjanjian AUKUS menggambarkan di masa depan Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir - sebuah prospek yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara banyak anggota masyarakat internasional atas dampak potensialnya pada situasi di kawasan itu.

"Dan dalam hal ini, baik dari pihak kami maupun dari pihak China, penilaian negatif diungkapkan tentang pembentukan aliansi baru seperti Indo-Pasifik Quad dan persatuan Amerika-Inggris-Australia AUKUS," kata Ushakov kepada wartawan seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Rusia Wanti-wanti AUKUS Dapat Memicu Perlombaan Senjata Global

Pembicaraan Putin-Xi Jinping sendiri digambarkan sebagai "sangat positif", dengan Ushakov mencatat bahwa itu sebagai percakapan "dua teman". Menurutnya, tingkat hubungan antara Rusia dan China jauh lebih dari sekadar sekutu.

Di antara topik yang dibahas oleh Xi Jinping dan Putin adalah perdagangan, hubungan internasional, dan masalah keamanan. Ushakov mengatakan Presiden China diberitahu tentang gagasan Rusia terkait jaminan keamanan.

"Presiden (Xi) secara khusus menyatakan bahwa dia mendukung tuntutan Rusia untuk jaminan (keamanan), bahwa tentu saja dia sangat menyadari hal ini dan memahami hal utama, apa yang menjadi perhatian Rusia di perbatasan baratnya," jelasnya.

Ushakov juga mengatakan bahwa Rusia akan memberi tahu China tentang kontak Moskow-NATO tentang jaminan keamanan.

Selain itu, Putin memberi tahu Xi tentang percakapannya dengan Presiden AS Joe Biden yang terjadi minggu lalu dalam upaya untuk meredakan ketegangan di sekitar situasi di Ukraina ketika Kiev menuduh Rusia "mengumpulkan" pasukan di dekat perbatasan.

Ushakov mengungkapkan Putin mengatakan bahwa dia menyampaikan kekhawatiran Moskow kepada Biden tentang perluasan NATO. Selama pembicaraan dengan presiden Amerika, Putin mengatakan bahwa tidak ada rencana di Kremlin untuk menyerang Ukraina, tetapi Rusia bersikeras agar NATO menghormati "garis merah" dan menekankan perlunya konsultasi tentang jaminan keamanan dengan Biden.

Baca juga: Putin Ingin Segera Negosiasi dengan AS dan NATO Soal Jaminan Keamanan

Sedangkankantor berita China Xinhua, Xi Jinping mengatakan bahwa Rusia dan China telah bertindak sebagai negara besar yang bertanggung jawab. Dia juga mencatat bahwa, sementara sejumlah negara berusaha untuk ikut campur dalam urusan Rusia dan China, kedua negara harus meningkatkan upaya bersama mereka untuk melindungi keamanan mereka.

Pembicaraan itu juga mencakup diskusi tentang gagasan Moskow untuk mempersiapkan pertemuan puncak lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Menurut Ushakov, kedua kepala negara menganggap perlu untuk mengadakannya pada tahun 2022.

Presiden Rusia dan China juga membahas masalah ekonomi, terutama aspirasi untuk meningkatkan pangsa mata uang nasional dalam perdagangan bilateral dan ekspor gandum Rusia ke China.

Putin dan Xi Jinping juga sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam penanganan COVID-19. Menurut Ushakov, Putin menekankan pentingnya produksi vaksin Rusia di China. Ada kesepakatan untuk memproduksi lebih dari 150 juta dosis vaksin Sputnik per tahun di pabrik-pabrik China.

Baca juga: China Sebut Pembentukan AUKUS Manfaatkan Celah Hukum Internasional
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Nanolite dan Pikolite...
Nanolite dan Pikolite Gelar Yearly Menjelajah Lebih Luas
Komitmen MengEMASkan...
Komitmen MengEMASkan Indonesia, Pegadaian Gandeng Istana Kepresidenan Yogyakarta Gelar Literasi Investasi
Vaksin TBC Diuji Coba,...
Vaksin TBC Diuji Coba, Ini Gejala Tuberkulosis yang Patut Diwaspadai
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Infografis
Korut Gelar Latihan...
Korut Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir Dipantau Kim Jong-un
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved