Netanyahu: Kesalahan Besar Jika Israel Beri Tahu AS sebelum Serang Iran

Selasa, 14 Desember 2021 - 11:48 WIB
loading...
Netanyahu: Kesalahan...
Mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut pemerintah saat ini lakukan kesalahan besar karena beri tahu AS sebelum serang Iran. Foto/Yonatan Sindel/Flash90
A A A
TEL AVIV - Pemimpin oposisi Benjamin Netanyahu menyebut pemerintah Israel saat ini melakukan kesalahan besar. Alasannya, pemerintah berkonsultasi dengan Amerika Serikat (AS) sebelum menyerang fasilitas nuklir Iran beberapa bulan lalu.

“Saya melihat laporan di New York Times bahwa Israel memperbarui [informasi kepada] Amerika Serikat mengenai operasi dan rencananya vis-a-vis Iran. Jika ini benar, ini adalah kesalahan besar,” kata Netanyahu dalam pertemuan faksi Knesset dari Partai Likud-nya.

Baca juga: Iran Dinilai Tak Konsisten dan Buang Waktu Berharga dalam Perundingan Nuklir

Menurut laporan hari Sabtu, Israel berbicara dengan AS menjelang serangan pada bulan Juni di fasilitas nuklir di Karaj, yang digunakan dalam pembangunan sentrifugal untuk memperkaya uranium.

Laporan itu mengatakan Israel melakukannya lagi sebelum diduga menyerang pangkalan rudal rahasia milik Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada bulan September.

Serangan di Karaj terjadi sekitar 10 hari setelah Perdana Menteri Naftali Bennett dilantik menggantikan Netanyahu.

Laporan New York Times mengatakan bahwa setelah konsultasi, Gedung Putih memuji pemerintah Bennett "karena jauh lebih transparan dengannya" daripada Netanyahu.

“Bukan rahasia lagi bahwa pemerintah saat ini menentang serangan terhadap Iran,” klaim Netanyahu selama pertemuan faksi.

Dasarnya untuk pernyataan Netanyahu itu tidak jelas, karena pemerintah saat ini telah menggemakan yang sebelumnya dalam sikap agresifnya terhadap Iran dan program nuklirnya.

Netanyahu melanjutkan, “Oleh karena itu, janji Bennett dan [Menteri Luar Negeri Yair] Lapid untuk memperbarui [informasi untuk] administrasi AS terlebih dahulu dan kebijakan 'tanpa kejutan' pada dasarnya adalah undangan untuk menggagalkan operasi signifikan apa pun yang dapat menghentikan program nuklir [Iran]."

Baca juga: Ini Reaksi Inggris Ditagih Utang Rp7,6 Triliun oleh Iran

Netanyahu sebelumnya telah menyerang pemerintah PM Bennett karena menyetujui kebijakan "tanpa kejutan" dengan AS.

Tetapi, menurut sumber Israel yang dikutip Times of Israel, di bawah pemerintahan sebelumnya, pejabat senior Israel juga setuju dalam pembicaraan dengan AS bahwa “tidak akan ada kejutan” mengenai masalah tersebut dan bahwa ketidaksepakatan akan ditangani secara tertutup.

Sejak menjabat, Bennett telah mengadopsi pendekatan yang secara umum serupa dengan pendekatan Netanyahu terkait Iran.

Bennett menentang kembalinya AS ke kesepakatan nuklir Iran seperti halnya Netanyahu dan dalam panggilan telepon baru-baru ini mendesak Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk segera keluar dari pembicaraan yang bertujuan menghidupkan kembali kesepakatan itu daripada menyerah pada “pemerasan nuklir” Iran.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
Militer Pakistan Umumkan...
Militer Pakistan Umumkan Telah Tembak Jatuh 77 Drone Israel yang Dioperasikan India
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Trump Bakal Dapat Hadiah...
Trump Bakal Dapat Hadiah Pesawat Mewah Boeing 747-8 dari Qatar, Berapa Harganya?
Rekomendasi
Ledakan Senyap di Jalanan:...
Ledakan Senyap di Jalanan: Akan Ada 9 Juta Mobil Listrik di Indonesia hingga 2030?
Waisak 2025, Menag:...
Waisak 2025, Menag: Momen Menanamkan Kebajikan dan Kebijaksanaan
Jumbo Geser Agak Laen...
Jumbo Geser Agak Laen Jadi Film Indonesia Terlaris Kedua Sepanjang Masa
Berita Terkini
Inilah 9 Rudal Nuklir...
Inilah 9 Rudal Nuklir Pakistan yang Dapat Lenyapkan India
Badan Mata-mata MI6...
Badan Mata-mata MI6 Inggris Bakal Dipimpin Bos Wanita untuk Pertama Kalinya
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Hakim Terkenal Mesir...
Hakim Terkenal Mesir yang Menghukum Mati Ratusan Orang Meninggal akibat Kanker
Jenderal Chaudhry: Pakistan...
Jenderal Chaudhry: Pakistan Serang 26 Target Militer India
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Infografis
Ajudan Ayatollah Ali...
Ajudan Ayatollah Ali Khamenei: Iran Bersiap Serang Israel Lagi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved