Ini Reaksi Inggris Ditagih Utang Rp7,6 Triliun oleh Iran

Senin, 13 Desember 2021 - 09:43 WIB
loading...
Ini Reaksi Inggris Ditagih...
Iran terus menagih utang Inggris senilai lebih dari Rp7,6 triliun. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Inggris akhirnya bereaksi setelah terus-menerus diminta Iran untuk melunasi utangnya tagih utangnya £400 juta atau lebih dari Rp7,6 triliun. London telah mengirim pejabatnya ke Teheran untuk membahas pelunasan utang tersebut.

Utang, yang telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun sejak era rezim Mohammad Reza Pahlavi, adalah uang yang diserahkan oleh Iran ke Inggris untuk pembelian beberapa tank militer yang tidak pernah dikirimkan. Uang itu tidak dikembalikan dan menjadi titik ketegangan kedua negara selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Iran Tagih Inggris: Bayar Utang Anda Rp7,6 Triliun!

Pejabat Inggris membahas tentang bagaimana membayar utang itu sambil menyiasati sanksi ekonomi yang telah dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.

AS telah didekati dan ditanya apakah surat dapat diberikan yang menyatakan bahwa uang tersebut tidak akan dikenai sanksi jika Inggris membayar kembali uang yang terutang.

Sumber anonim yang dikutip stasiun televisi pemerintah Iran mengatakan Teheran telah mendapat isyarat bahwa Inggris akan melunasi utangnya.

Menurut sumber tersebut, Iran menawarkan pembebasan warga negara ganda Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan tahanan lainnya jika pemerintah Inggris menyerahkan uang.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Hukum dan Internasional Mohsen Baharvand mengatakan kepada The Guardian, yang dilansirMinggu (12/12/2021), mengonfirmasi tawaran pembebasan tahanan tersebut.

"Kami ingin menggunakan kesepakatan itu untuk meminta orang-orang kami bahwa kami melihat pertanda baik dari Inggris dan kemudian itu memberi kami kemungkinan untuk mempercepat upaya kami guna membantu orang-orang berkewarganegaraan ganda dan hal-hal seperti itu," ujarnya.

"Kemudian kami memiliki kesepakatan. Kami menandatanganinya tetapi dua hari setelah penandatanganan kesepakatan itu, pemerintah Inggris mengatakan mereka tidak dapat menerapkannya karena sanksi AS," paparnya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Bawa Permen Ganja dari...
Bawa Permen Ganja dari Thailand, Pebasket AS Ditangkap Polisi
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Megawati Sedih Melihat...
Megawati Sedih Melihat Kondisi KPK dan MK Saat Ini
Hasil Thailand Open...
Hasil Thailand Open 2025: Lanny/Fadia dan Alwi Farhan Melaju, Putri KW Tersingkir
Syahrul Yasin Limpo...
Syahrul Yasin Limpo Dijebloskan KPK ke Lapas Sukamiskin
Berita Terkini
Dulu India Jadi Pendukung...
Dulu India Jadi Pendukung Palestina, tapi Perang Pakistan Mengubah Segalanya
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Infografis
Jet Tempur F/A-18 AS...
Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved