Kisah Kuttiyamma, Wanita yang Baru Belajar Membaca di Usia 104 Tahun

Sabtu, 11 Desember 2021 - 22:09 WIB
loading...
Kisah Kuttiyamma, Wanita...
Kuttiyamma, wanita India yang baru belajar membaca di usia 104 tahun. FOTO/Guardian
A A A
NEW DELHI - Menunggu datangnya surat kabar edisi terbaru setiap pagi adalah rutinitas baru yang menyenangkan bagi Kuttiyamma. Maklum, wanita India berusia 104 tahun itu kini sudah bisa mengikuti berita-berita yang ada di Malayala Manorama, surat kabar lokal, setelah ia mulai belajar membaca sejak April silam.

Seperti dilaporkan The Guardian, Sabtu (11/12/2021), selama dua jam Kuttiyamma menyimak informasi dari surat kabar tentang apa yang terjadi di dunia. Kuttiyamma diajari membaca oleh tetangganya. Sebelumnya, selama lebih dari satu abad, rutinitas Kuttiyamma hampir sama.



Ia kerap bangun pagi di rumahnya, di desa Thiruvanchoor, Kerala, lalu memulai pekerjaannya sehari-hari dengan memasak, membersihkan dan memberi makan sapi dan ayam. Tapi sekarang, semuanya telah berubah.

"Saya selalu ingin tahu tentang apa yang terjadi di seluruh dunia," katanya. “Dalam banyak kesempatan saya menyesali ketidakmampuan saya membaca koran dan saya biasa memohon kepada generasi muda di rumah untuk membacakan koran untuk saya. Saya selalu ingin menulis nama dan alamat saya,” lanjut Kuttiyamma.

Setelah berbulan-bulan mengikuti kelas malam, dia memutuskan untuk mengikuti ujian keaksaraan dasar negara bagian Kerala bulan lalu. Ia menjadi wanita tertua yang melakukannya. Dia mencapai 89% dalam literasi dan 100% dalam matematika.



Itu adalah hasil yang mendapat pujian dari menteri pendidikan negara bagian, yang men-tweet: “Usia bukanlah penghalang untuk pengetahuan. Dengan penuh hormat dan cinta, saya berharap yang terbaik untuk Kuttiyamma dan semua pelajar baru lainnya.”

Selama 104 tahun hidupnya, Kuttiyama selalu ingin tahu tentang membaca dan sering mencoba membuat alfabet sendiri. Tetapi ketika dia lahir, di sebuah desa dari keluarga pedesaan kasta rendah, tidak ada pendidikan.

“Saya berasal dari komunitas Ezhava Kerala yang terbelakang dan lahir di tengah kemiskinan,” kata Kuttiyamma, sambil membuat tembikar di dapur. “Pendidikan untuk anggota keluarga perempuan tidak terpikirkan saat itu. Bahkan, anak laki-laki menghentikan studi mereka pada usia sembilan tahun,” lanjutnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1870 seconds (0.1#10.140)