Negara Ini Kekurangan Sampah, Harus Impor Limbah untuk Penuhi Kebutuhan
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Masalah sampah terkadang menjadi momok menakutkan bagi satu negara. Di Indonesia sendiri, jumlah timbunan sampahnya sebesar 33,3 juta ton per tahun.
Data tersebut diinformasikan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Direktorat Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tak hanya itu, sampah yang berhasil dikelola hanya 59,15% atau 19,7 juta ton per tahunnya. Artinya, masih ada sekitar 13,6 juta ton sampah yang tidak terkelola.
Namun, tahukah Anda jika ada negara di dunia yang justru kekurangan sampah? Ya, negara tersebut adalah Swedia.
Swedia memandang sampah bukan sekadar hasil konsumsi, melainkan bisa menjadi sumber energi.
Mengutip laman Indonesia Environment & Energy Center, masyarakat Swedia sudah memiliki kesadaran tinggi dalam hal penanganan sampah. Caranya, dengan memasifkan perilaku daur ulang sampah.
Pada tahun 2015, pemerintah Swedia berkomitmen mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Adapun jumlah sampah yang wajib dikurangi adalah sekitar 70%.
Sementara itu, pelarangan pembuangan sampah yang dapat atau terbakar ke TPA sudah dilarang pemerintah Swedia sejak 2002.
Sekitar 3 tahun setelahnya, pemerintah negara tersebut baru melarang pembuangan sampah organik ke TPA.
Tak hanya itu, pemerintah pun terus meningkatkan teknologi pengelolaan sampah agar hasil yang dicapai lebih maksimal.
Swedish Waste Management Association menginformasikan lebih lengkap bahwa ada 4,83 juta ton sampah pada tahun 2020.
Sebanyak 46% sampah rumah tangga diolah menjadi energi listrik, 86% botol jenis PET (Polyethylene Terephthalate) dan 87% kaleng aluminium juga berhasil didaur ulang, dari target 90%.
Adapun, 61% dari seluruh bahan kemasan juga didaur ulang. Target yang diberikan pemerintah untuk bahan ini adalah 65%.
Swedia diketahui memiliki sistem pengolahan canggih bernama waste-to-energy. Sampah yang ada di negara itu dikelola secara terintegrasi dan tak hanya disulap menjadi energi.
Pemanas ruangan, listrik, biogas, pupuk hayati, dan material adalah beberapa hasil dari daur ulang sampah di Swedia.
Kebijakan negara ini yang mengolah limbah secara maksimal hingga dalam keadaan nol limbah membuatnya kehabisan sampah.
Untuk itu, pemerintah Swedia harus mengimpor sampah sebanyak 2,3 juta ton. Negara-negara yang menjadi pemasok sampah dari Swedia adalah Inggris, Irlandia, dan Norwegia.
Data tersebut diinformasikan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Direktorat Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tak hanya itu, sampah yang berhasil dikelola hanya 59,15% atau 19,7 juta ton per tahunnya. Artinya, masih ada sekitar 13,6 juta ton sampah yang tidak terkelola.
Namun, tahukah Anda jika ada negara di dunia yang justru kekurangan sampah? Ya, negara tersebut adalah Swedia.
Swedia memandang sampah bukan sekadar hasil konsumsi, melainkan bisa menjadi sumber energi.
Mengutip laman Indonesia Environment & Energy Center, masyarakat Swedia sudah memiliki kesadaran tinggi dalam hal penanganan sampah. Caranya, dengan memasifkan perilaku daur ulang sampah.
Pada tahun 2015, pemerintah Swedia berkomitmen mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Adapun jumlah sampah yang wajib dikurangi adalah sekitar 70%.
Sementara itu, pelarangan pembuangan sampah yang dapat atau terbakar ke TPA sudah dilarang pemerintah Swedia sejak 2002.
Sekitar 3 tahun setelahnya, pemerintah negara tersebut baru melarang pembuangan sampah organik ke TPA.
Tak hanya itu, pemerintah pun terus meningkatkan teknologi pengelolaan sampah agar hasil yang dicapai lebih maksimal.
Swedish Waste Management Association menginformasikan lebih lengkap bahwa ada 4,83 juta ton sampah pada tahun 2020.
Sebanyak 46% sampah rumah tangga diolah menjadi energi listrik, 86% botol jenis PET (Polyethylene Terephthalate) dan 87% kaleng aluminium juga berhasil didaur ulang, dari target 90%.
Adapun, 61% dari seluruh bahan kemasan juga didaur ulang. Target yang diberikan pemerintah untuk bahan ini adalah 65%.
Swedia diketahui memiliki sistem pengolahan canggih bernama waste-to-energy. Sampah yang ada di negara itu dikelola secara terintegrasi dan tak hanya disulap menjadi energi.
Pemanas ruangan, listrik, biogas, pupuk hayati, dan material adalah beberapa hasil dari daur ulang sampah di Swedia.
Kebijakan negara ini yang mengolah limbah secara maksimal hingga dalam keadaan nol limbah membuatnya kehabisan sampah.
Untuk itu, pemerintah Swedia harus mengimpor sampah sebanyak 2,3 juta ton. Negara-negara yang menjadi pemasok sampah dari Swedia adalah Inggris, Irlandia, dan Norwegia.
(sya)