Buka BDF ke-14, Menlu Retno: Negara Demokrasi Terbaik dalam Penanganan COVID-19
loading...
A
A
A
"Saya sampaikan bahwa pandemi ini datang pada saat demokrasi di banyak negara mengalami kemunduran," ujar Retno.
Menurut laporan Freedom House tahun 2021, kebebasan global menurun dalam 15 tahun terakhir dan 75 persen penduduk dunia hidup di bawah negara yang mengalami kemunduran demokrasi tahun lalu.
"Pandemi semakin memperburuk kemunduran demokrasi tersebut karena telah memaksa kita untuk mengubah cara kita menjalankan pemerintahan," kata Retno.
Menurutnya, semua pihak harus mencari titik keseimbangan antara menegakkan nilai-nilai demokrasi dan menerapkan peraturan untuk mengatasi pandemi.
"Kita lihat sebagian negara berhasil dengan baik dan sebagian lagi mengalami kesulitan mempertahankan demokrasi di tengah pandemi," kata Menlu perempuan pertama Indonesia ini.
"Saya menegaskan tidak dapat dimungkiri bahwa negara-negara yang paling baik menangani pandemi adalah negara-negara demokrasi."
Lebih lanjut, diplomat top Indonesia ini menyerukan akses vaksin yang setara bagi semua.
Menurutnya, jurang kesenjangan vaksinasi saat ini masih sangat lebar. Sebanyak 64,94% popoulasi negara kaya telah divaksinasi setidaknya dengan 1 dosis, sementara di negara berpendapatan rendah baru 8,06%.
"Ini tentunya tidak dapat dibiarkan. Kita harus mendemokratisasikan distribusi vaksin ke semua negara utamanya yang penduduknya belum menerima dosis pertama," ujarnya.
Menurut laporan Freedom House tahun 2021, kebebasan global menurun dalam 15 tahun terakhir dan 75 persen penduduk dunia hidup di bawah negara yang mengalami kemunduran demokrasi tahun lalu.
"Pandemi semakin memperburuk kemunduran demokrasi tersebut karena telah memaksa kita untuk mengubah cara kita menjalankan pemerintahan," kata Retno.
Menurutnya, semua pihak harus mencari titik keseimbangan antara menegakkan nilai-nilai demokrasi dan menerapkan peraturan untuk mengatasi pandemi.
"Kita lihat sebagian negara berhasil dengan baik dan sebagian lagi mengalami kesulitan mempertahankan demokrasi di tengah pandemi," kata Menlu perempuan pertama Indonesia ini.
"Saya menegaskan tidak dapat dimungkiri bahwa negara-negara yang paling baik menangani pandemi adalah negara-negara demokrasi."
Lebih lanjut, diplomat top Indonesia ini menyerukan akses vaksin yang setara bagi semua.
Menurutnya, jurang kesenjangan vaksinasi saat ini masih sangat lebar. Sebanyak 64,94% popoulasi negara kaya telah divaksinasi setidaknya dengan 1 dosis, sementara di negara berpendapatan rendah baru 8,06%.
"Ini tentunya tidak dapat dibiarkan. Kita harus mendemokratisasikan distribusi vaksin ke semua negara utamanya yang penduduknya belum menerima dosis pertama," ujarnya.