Kapal Perang Siluman Rusia Admiral Kasatonov Rampungkan Uji Laut
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kapal perang Project 22350 Rusia , Admiral Flota Kasatonov, yang dibuat dengan menggunakan teknologi siluman, telah menyelesaikan uji coba kenegaraan di laut. Kapal ini akan segera ditugaskan ke armada Angkatan Laut.
"Kapal perang pertama Project 22350, 'Admiral Flota Kasatonov', setelah menyelesaikan tes kelautan kenegaraan, kembali ke Galangan Kapal Utara. Selama bulan Juni, kapal perang akan mengalami revisi, dan kemudian akan dipindahkan ke Angkatan Laut Rusia," bunyi pernyataan perusahaan pembuat kapal tersebut, Severnaya Verf, yang dikutip SINDOnews.com dari situs resminya, Senin (8/6/2020).
Selama uji coba terakhir di Laut Baltik, semua karakteristik fregat diuji, termasuk operasi sistem senjata. Pengujian interaksi dengan kapal selam dan pesawat dilakukan, bersama dengan latihan penyelamatan dan evakuasi. (Baca: China Usir Kapal Perang AS Bersenjata Rudal dari Laut China Selatan )
“Kami mencapai garis finish dan mendekati acara utama untuk kapal—pengibaran bendera Saint Andrew. Selama sepuluh bulan, kapal telah melewati fase uji coba dalam dua armada—Armada Utara dan Armada Baltik, bekerja dalam kondisi cuaca yang berbeda dan di laut yang kasar," imbuh direktur jenderal Severnaya Verf, Igor Ponomarev.
"Tim komisioning, bersama dengan awak kapal dan layanan pendukung armada, melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kapal itu, dan sekarang kami dapat dengan yakin mengatakan bahwa Kasatonov adalah kapal modern dan kuat di zona laut jauh yang akan memperkuat armada Rusia," ujarnya. (Baca juga: 11 Kapal Iran Kepung Beberapa Kapal Perang AS dalam Jarak 9 Meter )
Kapal perang Admiral Kasatonov dibuat dengan menggunakan teknologi siluman, memberikan radar yang tidak terlihat selama peperangan di zona laut. Fregat ini akan menjadi bagian dari Armada Utara, serta pendahulunya, kapal induk Amiral Gorshkov era Uni Soviet.
Fregat Project 22350 dirancang untuk melakukan berbagai tugas, termasuk pencarian dan penghancuran kapal selam dan target darat, bersama dengan penargetan kapal permukaan, konvoi dan unit pasukan udara. Selain itu, kapal perang ini juga menyediakan senjata anti-pesawat, anti-kapal selam dan sistem pertahanan anti-rudal.
"Kapal perang pertama Project 22350, 'Admiral Flota Kasatonov', setelah menyelesaikan tes kelautan kenegaraan, kembali ke Galangan Kapal Utara. Selama bulan Juni, kapal perang akan mengalami revisi, dan kemudian akan dipindahkan ke Angkatan Laut Rusia," bunyi pernyataan perusahaan pembuat kapal tersebut, Severnaya Verf, yang dikutip SINDOnews.com dari situs resminya, Senin (8/6/2020).
Selama uji coba terakhir di Laut Baltik, semua karakteristik fregat diuji, termasuk operasi sistem senjata. Pengujian interaksi dengan kapal selam dan pesawat dilakukan, bersama dengan latihan penyelamatan dan evakuasi. (Baca: China Usir Kapal Perang AS Bersenjata Rudal dari Laut China Selatan )
“Kami mencapai garis finish dan mendekati acara utama untuk kapal—pengibaran bendera Saint Andrew. Selama sepuluh bulan, kapal telah melewati fase uji coba dalam dua armada—Armada Utara dan Armada Baltik, bekerja dalam kondisi cuaca yang berbeda dan di laut yang kasar," imbuh direktur jenderal Severnaya Verf, Igor Ponomarev.
"Tim komisioning, bersama dengan awak kapal dan layanan pendukung armada, melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kapal itu, dan sekarang kami dapat dengan yakin mengatakan bahwa Kasatonov adalah kapal modern dan kuat di zona laut jauh yang akan memperkuat armada Rusia," ujarnya. (Baca juga: 11 Kapal Iran Kepung Beberapa Kapal Perang AS dalam Jarak 9 Meter )
Kapal perang Admiral Kasatonov dibuat dengan menggunakan teknologi siluman, memberikan radar yang tidak terlihat selama peperangan di zona laut. Fregat ini akan menjadi bagian dari Armada Utara, serta pendahulunya, kapal induk Amiral Gorshkov era Uni Soviet.
Fregat Project 22350 dirancang untuk melakukan berbagai tugas, termasuk pencarian dan penghancuran kapal selam dan target darat, bersama dengan penargetan kapal permukaan, konvoi dan unit pasukan udara. Selain itu, kapal perang ini juga menyediakan senjata anti-pesawat, anti-kapal selam dan sistem pertahanan anti-rudal.
(mas)