Pesawat Mata-mata AS Hampir Tabrakan dengan Pesawat Sipil Berisi 142 Orang
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) hampir bertabrakan dengan pesawat sipil pembawa 142 orang yang terbang dari Israel ke Rusia. Kejadian itu berlangsung di atas Laut Hitam pada Jumat pagi pekan lalu.
Tragedi dapat hindari setelah pesawat mata-mata Amerika memaksa pesawat sipil tersebut menukik tajam ke arah darat.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengungkap kejadian itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Minggu (5/12/2021). Menurut badan tersebut, sebuah pesawat pengintai CL600 AS dengan cepat menurunkan ketinggian terbang melintasi rute yang direncanakan untuk pesawat Aeroflot dari Tel Aviv ke Moskow.
Untuk menghindari tabrakan, penerbangan Aeroflot terpaksa menurunkan ketinggian 500 meter (1.600 kaki). Pilot pesawat sipil ini bahkan melihat pesawat mata-mata Amerika dengan mata telanjang.
Pesawat kedua, CL650—yang lebih kecil—terbang dari resor Laut Hitam Sochi ke Skopje, ibu kota Makedonia Utara, juga harus dialihkan rutenya untuk menghindari pesawat mata-mata Amerika.
"Arah dan ketinggian penerbangan komersial segera diubah untuk menghindari tabrakan," kata Badan Transportasi Udara Federal Rusia.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia sebenarnya tidak mengatakan negara mana yang mengoperasikan pesawat mata-mata itu. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan bahwa pesawat itu milik Amerika Serikat.
“Tindakan Angkatan Udara AS telah menciptakan ancaman bagi penerbangan sipil,” kata Zakharova di aplikasi perpesanan Telegram.
“Jika sekarang bencana di wilayah udara di atas perairan terbuka Laut Hitam telah dihindari, ini tidak berarti bahwa Amerika Serikat dan NATO dapat terus mempertaruhkan nyawa orang dengan impunitas.”
Tragedi dapat hindari setelah pesawat mata-mata Amerika memaksa pesawat sipil tersebut menukik tajam ke arah darat.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengungkap kejadian itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Minggu (5/12/2021). Menurut badan tersebut, sebuah pesawat pengintai CL600 AS dengan cepat menurunkan ketinggian terbang melintasi rute yang direncanakan untuk pesawat Aeroflot dari Tel Aviv ke Moskow.
Untuk menghindari tabrakan, penerbangan Aeroflot terpaksa menurunkan ketinggian 500 meter (1.600 kaki). Pilot pesawat sipil ini bahkan melihat pesawat mata-mata Amerika dengan mata telanjang.
Pesawat kedua, CL650—yang lebih kecil—terbang dari resor Laut Hitam Sochi ke Skopje, ibu kota Makedonia Utara, juga harus dialihkan rutenya untuk menghindari pesawat mata-mata Amerika.
"Arah dan ketinggian penerbangan komersial segera diubah untuk menghindari tabrakan," kata Badan Transportasi Udara Federal Rusia.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia sebenarnya tidak mengatakan negara mana yang mengoperasikan pesawat mata-mata itu. Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyatakan bahwa pesawat itu milik Amerika Serikat.
“Tindakan Angkatan Udara AS telah menciptakan ancaman bagi penerbangan sipil,” kata Zakharova di aplikasi perpesanan Telegram.
“Jika sekarang bencana di wilayah udara di atas perairan terbuka Laut Hitam telah dihindari, ini tidak berarti bahwa Amerika Serikat dan NATO dapat terus mempertaruhkan nyawa orang dengan impunitas.”