Dikunjungi Macron, UEA Borong 80 Jet Tempur Prancis Rp227,7 Triliun
loading...
A
A
A
ABU DHABI - Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani kontrak senilai €14 miliar (lebih dari Rp227,7 triliun) untuk pembelian 80 pesawat tempur Rafale buatan Prancis, Jumat (3/12/2021). Kesepakatan untuk memborong pesawat tempur sebanyak itu terjadi saat Presiden Emmanuel Macron lawatan ke Abu Dhabi dalam rangkaian tur Teluk.
Itu adalah pesanan internasional terbesar yang pernah dibuat untuk jet tempur Rafale. Dalam kunjungannya, Macron mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed.
UEA yang kaya sumber daya, salah satu pelanggan terbesar industri pertahanan Prancis, juga menandatangani pesanan untuk 12 helikopter angkut militer Caracal dengan total tagihan lebih dari €17 miliar.
"Ini adalah hasil dari kemitraan strategis antara kedua negara, mengonsolidasikan kapasitas mereka untuk bertindak bersama demi otonomi dan keamanan mereka," kata kepresidenan Prancis dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Dana kekayaan kedaulatan Mubadala Abu Dhabi juga menjanjikan delapan miliar euro dalam investasi di bisnis Prancis, sementara lisensi galeri seni Louvre cabang Ibu Kota UEA diperpanjang selama 10 tahun hingga 2047.
Menurut laporan Parlemen Prancis, UEA adalah pelanggan terbesar kelima untuk industri pertahanan Prancis dengan nilai 4,7 miliar euro dari 2011-2020.
Prancis telah menghadapi kritik setelah beberapa senjata ini digunakan di Yaman, di mana Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran dalam perang yang telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Kontrak Bersejarah
Ketika pesanan 80 jet tempur Rafale ditandatangani hari ini, Macron bertemu dengan Sheikh Mohammed di situs Expo Dubai. Itu adalah adalah yang terbesar yang dibuat secara internasional untuk pesawat itu sejak mulai beroperasi pada tahun 2004.
Itu adalah pesanan internasional terbesar yang pernah dibuat untuk jet tempur Rafale. Dalam kunjungannya, Macron mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed.
Baca Juga
UEA yang kaya sumber daya, salah satu pelanggan terbesar industri pertahanan Prancis, juga menandatangani pesanan untuk 12 helikopter angkut militer Caracal dengan total tagihan lebih dari €17 miliar.
"Ini adalah hasil dari kemitraan strategis antara kedua negara, mengonsolidasikan kapasitas mereka untuk bertindak bersama demi otonomi dan keamanan mereka," kata kepresidenan Prancis dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
Dana kekayaan kedaulatan Mubadala Abu Dhabi juga menjanjikan delapan miliar euro dalam investasi di bisnis Prancis, sementara lisensi galeri seni Louvre cabang Ibu Kota UEA diperpanjang selama 10 tahun hingga 2047.
Menurut laporan Parlemen Prancis, UEA adalah pelanggan terbesar kelima untuk industri pertahanan Prancis dengan nilai 4,7 miliar euro dari 2011-2020.
Prancis telah menghadapi kritik setelah beberapa senjata ini digunakan di Yaman, di mana Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran dalam perang yang telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Kontrak Bersejarah
Ketika pesanan 80 jet tempur Rafale ditandatangani hari ini, Macron bertemu dengan Sheikh Mohammed di situs Expo Dubai. Itu adalah adalah yang terbesar yang dibuat secara internasional untuk pesawat itu sejak mulai beroperasi pada tahun 2004.