Terkait Keamanan Kesehatan Global, Taiwan Tak Akan Tinggal Diam

Rabu, 22 April 2020 - 20:51 WIB
loading...
A A A
Pelanggar akan dihukum atau penempatan paksa untuk mencegah efek penularan.

Taiwan juga telah meningkatkan kapasitas pengujian laboratorium, secara bertahap memperluas cakupan pengambilan sampel dan inspeksi, serta secara retrospektif memeriksa subyek berisiko tinggi seperti pasien influenza yang kritis untuk mengidentifikasi kemungkinan kasus untuk perawatan isolasi.

Pada saat yang sama, 50 komunitas dan pusat kesehatan, 167 klinik laboratorium ditunjuk untuk perawatan dan pemeriksaan secara berjenjang.

Selain itu juga mengharuskan rumah sakit untuk membuat area khusus perawatan kamar pasien, isolasi berdasarkan prinsip satu orang satu kamar untuk menghindari penularan di rumah sakit.

“Taiwan mulai mengontrol ekspor masker medis pada tanggal 24 Januari, dan melakukan kebijakan masker nasional dan memperluas kapasitas produksi masker,” ungkap Chen.

Sejak 6 Februari, sistem identitas asli untuk pembelian masker telah diberlakukan, dan dapat dibeli melalui Community Health Pharmacy dan klinik kesehatan.

Mulai 12 Maret, dibuka pemesanan online dan pengambilan barang di minimarket terdekat tempat tinggal warga.

“Penyakit tidak mengenal batas, ibarat percikan api cukup untuk menyalakan padang rumput. Jika epidemi regional tidak terkontrol dengan baik, akan menyebabkan pandemi global,” papar Chen.

Dia menambahkan, “Meskipun Taiwan bukan anggota WHO, bukan berarti Taiwan dapat dikecualikan dari kesehatan dan keselamatan global.”

Menurut dia, Taiwan menjunjung tinggi tanggung jawab warga dunia, mematuhi Peraturan Kesehatan Internasional 2005 (IHR 2005), secara aktif menginformasikan kepada WHO tentang kasus yang terkonfirmasi, dan secara aktif berbagi dan berkomunikasi dengan banyak negara mengenai COVID-19, seperti kasus yang terkonfirmasi, riwayat perjalanan kontak fisik, tindakan kontrol perbatasan dan informasi lainnya, dan mengunggah rangkaian gen virus ke "Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID)" agar bisa ditelusuri oleh banyak negara.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1701 seconds (0.1#10.140)