Menyamar sebagai Agen Sugar Daddy, Pria Ini Tipu dan Tiduri 11 Wanita

Kamis, 02 Desember 2021 - 14:51 WIB
loading...
Menyamar sebagai Agen...
De Beers Wong Tian Jun, agen palsu sugar daddy yang menipu dan meniduri 11 wanita, dihukum 8,5 tahun penjara di Singapura. Foto/Facebook/De Beers Wong Tian Jun
A A A
SINGAPURA - Seorang pria di Singapura yang menyamar sebagai agen "sugar daddy" kaya telah menipu 11 wanita yang ingin jadi "sugar baby". Dia meminta para wanita itu untuk berhubungan seks dengannya sebagai evaluasi sebelum diserahkan kepada para pria kaya sebagai wanita simpanan.

Kejahatan pria bernama De Beers Wong Tian Jun (39) itu terbongkar karena mengumbar ancaman kepada para korban. Dia dijatuhi hukuman 8,5 tahun penjara oleh pengadilan Singapura pada Rabu (1/12/2021). Itu adalah vonis pengadilan banding setelah dia menolak hukuman 3,5 tahun penjara.

Baca juga: Penumpang Kereta London Marahi Muslim Baca Alquran: Ini Negara Kristen

Selain dihukum penjara, agen palsu "sugar daddy" ini juga dijatuhi denda SD20.000.

"Pemohon (banding) tidak hanya bertindak dengan rencana dan dalih yang jelas, perilakunya juga kejam," kata Ketua Hakim Sundaresh Menon.

"Dia tidak menunjukkan penyesalan atau keraguan apa pun ketika melakukan perilakunya yang menyinggung," ujarnya.

Wong mengaku bersalah pada Maret lalu atas 10 tuduhan, termasuk kecurangan, intimidasi kriminal dan kepemilikan foto-foto cabul korban untuk diedarkan.

Wong merancang skema pada tahun 2015 untuk mengiklankan para wanita sebagai "sugar baby" untuk para "sugar daddy" yang kaya. Menurut pengadilan, Wong minta imbalan layanan seksual dari para wanita itu tapi tidak mamu membayar harga seperti yang diiklankan.

Dia memasang iklan dengan menyamar sebagai agen lepas yang menghubungkan para "wanita pendamping" tersebut dengan klien kaya, menjanjikan pembayaran antara SD8.000 dan SD20.000 per bulan.

Antara April 2015 hingga Januari 2016, setidaknya 11 wanita berusia antara 18 hingga 24 tahun mengikuti skema tersebut.

Wong pertama-tama akan meminta foto telanjang dari para wanita "untuk pemeriksaan" dan meminta mereka untuk melakukan tindakan seksual dengannya sehingga dia bisa mengevaluasinya sebelum merekomendasikannya kepada para "klien"-nya.

Wong kemudian mengancam akan menyebarkan foto bugil para korban jika mereka tidak terus berhubungan seks dengannya.

Dalam penilaiannya yang dirilis pada hari Rabu, Ketua Hakim Menon membahas laporan psikiatris yang digunakan Wong dan pengacaranya untuk mendukung argumen mereka agar hukuman dijatuhkan lebih pendek.

"Laporan psikiater tidak membantu, karena didasarkan sepenuhnya pada kebenaran informasi yang diberikan oleh Wong," kata Ketua Hakim Menon.

"Ini bermasalah karena, ternyata, akun (Wong)...penuh dengan kepalsuan," ujarnya, seperti dikutip Channel News Asia.

Dia juga mempermasalahkan waktu laporan, mencatat bahwa Wong berkonsultasi dengan psikiater lebih dari empat tahun setelah kejahatannya.

"Tidak ada alasan dalam laporan yang menjelaskan bagaimana (dokter) dapat memperkirakan kesimpulannya berdasarkan konsultasi pada Oktober dan November 2020 tentang apa yang diderita (Wong) sekitar lima tahun sebelumnya," imbuh Ketua Hakim Menon.

Baca juga: Bom Nuklir dan Rudal Baru Korut Paksa AS Pikir Ulang Rencana Perang

Ketua Hakim Menon mengatakan bahwa perilaku Wong menunjukkan sisi sinis, eksploitatif, dan kejam selama periode waktu yang lama dan dalam kaitannya dengan banyak korban.

Dia mencatat bahwa Wong telah menipu para korbannya dan menjerat mereka dalam jebakan yang kejam dengan mengkompromikan mereka, sementara dia mengamankan foto dan video seksual eksplisit dan tindakan seksual dengan alasan palsu untuk kepuasannya sendiri.

Menanggapi argumen Wong bahwa tidak cukup bobot ditempatkan pada catatan bersihnya, Ketua Hakim Menon mencatat bahwa Wong telah melakukan setidaknya 36 pelanggaran terpisah terhadap para korban dalam waktu sekitar satu tahun.

“Setiap bobot yang meringankan yang mungkin ditempatkan pada catatan bersihnya, jika dilihat dalam konteks itu, tidak ada," katanya.

"Pemohon (banding) itu hanya 'beruntung', dengan cara berbicara, karena tidak ditangkap sebelumnya," imbuh Menon.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
Politikus Muslim Ini...
Politikus Muslim Ini Ungkap Rahasia Kesuksesan Singapura
Partainya PM Lawrence...
Partainya PM Lawrence Wong Menang Telak Pemilu Singapura
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
5 Alasan Mahathir Mohammad...
5 Alasan Mahathir Mohammad Membenci Singapura, Salah Satunya Hidup dalam Bayang-bayang Lee Kuan Yew
5 Fakta Mahathir Mohamad,...
5 Fakta Mahathir Mohamad, Eks PM Malaysia Sebut Singapura Diambil Orang China dari Bangsa Melayu
Bahlil Bingung RI Impor...
Bahlil Bingung RI Impor BBM dari Singapura: Negara Tak Punya Minyak, Tapi Kita Beli dari Sana
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Timnas Futsal Putri...
Timnas Futsal Putri Indonesia Tundukkan Bahrain 5-1 dan Lolos ke Babak Quarter Final
Kerja Sama Rantai Dingin...
Kerja Sama Rantai Dingin Multinasional Dukung UMKM dan Industri Makanan
Banyak Terobosan, Khofifah...
Banyak Terobosan, Khofifah Pemimpin Perempuan Inspiratif
Berita Terkini
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Rayakan Kemenangan,...
Rayakan Kemenangan, Rakyat Pakistan Turun ke Jalan
Pakar Ini Ungkap Banyak...
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India
Infografis
Amerika Serikat dan...
Amerika Serikat dan Houthi Sepakat Melakukan Gencatan Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved