AS Akui Berlomba dengan China Bangun Senjata Hipersonik Paling Mematikan

Rabu, 01 Desember 2021 - 08:00 WIB
loading...
A A A
Senjata hipersonik bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kilometer per jam.

Kendall mencatat, sementara militer AS telah memfokuskan dana pada Irak dan Afghanistan, mereka telah mengalihkan perhatiannya dari pengembangkan senjata hipersonik.

“Ini tidak berarti kami tidak melakukan apa-apa, tetapi kami belum melakukan cukup banyak,” ujar dia.

Ketika Pentagon memasuki siklus anggaran tahunan 2023, Kendall berharap mengumpulkan dana untuk sistem senjata baru, bersamaan pensiunnya sistem lama yang mahal untuk dirawat. Dana itu termasuk program pengembangan hipersonik.

“Saya suka A-10. C-130 adalah pesawat hebat yang sangat mampu dan sangat efektif untuk banyak misi. MQ-9 sangat efektif untuk kontraterorisme dan sebagainya. Mereka masih berguna, tetapi tidak satu pun dari hal-hal ini yang menakut-nakuti China,” ujar Kendall, merujuk pada pesawat tempur berusia lebih dari 40 tahun, pesawat untuk membawa kargo, dan drone yang banyak digunakan.

Kontraktor pertahanan berharap dapat memanfaatkan peralihan ke senjata hipersonik, tidak hanya dengan membangunnya, tetapi juga dengan mengembangkan mekanisme deteksi dan penangkalan baru.

Pembuat senjata Lockheed Martin Corp, Northrop Grumman Corp dan Raytheon Technologies Corp semuanya telah menggembar-gemborkan program senjata hipersonik mereka kepada para investor karena fokus dunia bergeser ke perlombaan senjata baru untuk kelas senjata yang baru muncul.

“Namun, Pentagon ingin para kontraktor pertahanan memangkas biaya akhir senjata hipersonik,” ungkap kepala penelitian dan pengembangan.

Seperti diketahui, generasi berikutnya dari rudal super cepat yang sedang dikembangkan saat ini menelan biaya puluhan juta dolar per unit.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)