Erdogan: Turki Siap Jadi Penengah Antara Rusia-Ukraina
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengaku siap untuk bertindak sebagai mediator antara Ukraina dan Rusia . Stasiun televisi Turki NTV, melaporkan, Senin (29/11/2021), pernyataan Erdogan itu muncul setelah Turki membuat marah Rusia pada awal tahun ini karena menjual drone bersenjata ke Ukraina.
Erdogan lebih lanjut mengatakan, bahwa Turki menginginkan perdamaian di wilayah Laut Hitam dan sedang mendiskusikan masalah ini dengan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin.
"Apakah itu sebagai mediator atau berbicara kepada mereka tentang masalah ini, dengan mengadakan pembicaraan ini dengan Ukraina dan Tuan Putin. Kami ingin mengambil bagian dalam solusi ini," kata Erdogan.
Selama ini, Turki memelihara hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia. Namun, Turki menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta pencaplokan Rusia atas semenanjung Krimea Ukraina pada 2014.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menyambut baik tawaran Erdogan itu. “Kami menyambut baik tawaran untuk membantu kami mengakhiri perang ini, untuk mengembalikan wilayah Ukraina yang saat ini berada di bawah kendali Rusia,” ujarnya.
Kuleba juga menambahkan, jika Rusia memutuskan untuk menyerang, maka Ukraina siap untuk mengusir serangan apa pun.
Bulan lalu, Rusia mengklaim bahwa drone buatan Turki berisiko mengacaukan wilayah timur Ukraina, setelah pasukan Ukraina mengerahkan satu untuk mencapai posisi yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia.
Pejabat Amerika Serikat, NATO, dan Ukraina mengklaim bahwa pasukan Rusia sedang bergerak di perbatasan Ukraina. Intelijen militer Ukraina memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan pada awal 2022, tuduhan yang dibantah Moskow sebagai propaganda AS.
Lihat Juga: Detik-detik Azerbaijan Airlines Jatuh Tewaskan 38 Orang, Terdengar Allahu Akbar Berulang Kali
Erdogan lebih lanjut mengatakan, bahwa Turki menginginkan perdamaian di wilayah Laut Hitam dan sedang mendiskusikan masalah ini dengan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin.
"Apakah itu sebagai mediator atau berbicara kepada mereka tentang masalah ini, dengan mengadakan pembicaraan ini dengan Ukraina dan Tuan Putin. Kami ingin mengambil bagian dalam solusi ini," kata Erdogan.
Selama ini, Turki memelihara hubungan baik dengan Ukraina dan Rusia. Namun, Turki menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta pencaplokan Rusia atas semenanjung Krimea Ukraina pada 2014.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menyambut baik tawaran Erdogan itu. “Kami menyambut baik tawaran untuk membantu kami mengakhiri perang ini, untuk mengembalikan wilayah Ukraina yang saat ini berada di bawah kendali Rusia,” ujarnya.
Kuleba juga menambahkan, jika Rusia memutuskan untuk menyerang, maka Ukraina siap untuk mengusir serangan apa pun.
Bulan lalu, Rusia mengklaim bahwa drone buatan Turki berisiko mengacaukan wilayah timur Ukraina, setelah pasukan Ukraina mengerahkan satu untuk mencapai posisi yang dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia.
Pejabat Amerika Serikat, NATO, dan Ukraina mengklaim bahwa pasukan Rusia sedang bergerak di perbatasan Ukraina. Intelijen militer Ukraina memperingatkan bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan pada awal 2022, tuduhan yang dibantah Moskow sebagai propaganda AS.
Lihat Juga: Detik-detik Azerbaijan Airlines Jatuh Tewaskan 38 Orang, Terdengar Allahu Akbar Berulang Kali
(esn)