WHO Minta Publik Tak Perlu Panik Terkait Varian Baru Covid Omicron

Minggu, 28 November 2021 - 06:11 WIB
loading...
WHO Minta Publik Tak Perlu Panik Terkait Varian Baru Covid Omicron
Papan informasi mengumumkan pembatalan penerbangan ke London, di Bandara Internasional OR Tambo, Johannesburg, Afrika Selatan, 26 November 2021. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Tidak ada alasan untuk panik mengenai jenis varian baru virus corona Omicron. Pernyataan itu diungkapkan Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Rusia, Melita Vujnovic, mengatakan pada Sabtu (27/11/2021).

"Sepertinya bagi saya tidak perlu panik, karena kita belum tahu ... jika virus ini melewati vaksin, seberapa besar itu akan mengurangi efektivitas vaksin apa pun, kita tidak tahu ini, saat ini," ungkap Vujnovic dalam acara Soloviev Live YouTube.

Pejabat itu menambahkan, "Tentu saja, Afrika tidak memiliki cukup suntikan vaksin, meskipun Republik Afrika Selatan memproduksi vaksin."



Namun, Vujnovic berasumsi varian Omicron mungkin lebih menular daripada strain lainnya.



Pada Jumat, WHO mengidentifikasi jenis baru Covid Afrika Selatan sebagai salah satu perhatian, karena berpotensi lebih menular dan berbahaya. WHO menjulukinya varian Omicron, yang merupakan huruf ke-15 dari alfabet Yunani.



"Varian virus #COVID19 baru Omicron memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Inilah sebabnya mengapa kita perlu mempercepat upaya kita memberikan #VaccinEquity ASAP dan melindungi yang paling rentan di mana-mana," tweet Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Sabtu.

Varian Omicron baru dilaporkan membawa sejumlah besar mutasi yakni 32.

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Angelique Coetzee mengatakan kepada Sputnik bahwa Omicron menghasilkan penyakit ringan, tanpa berbagai sindrom yang menonjol.

Menyusul laporan tentang varian baru, Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Israel, Australia, dan negara-negara lain telah membatasi perjalanan dari sejumlah negara Afrika selatan karena masalah kesehatan.

Afrika Selatan telah mengkritik keputusan melarang penerbangan itu sebagai prematur. Negara itu mengatakan tidak ada informasi yang cukup tentang betapa berbahayanya varian itu.

Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengeluarkan pernyataan mereka tidak yakin apakah Omicron dapat lolos dari vaksin mereka tetapi berjanji mengembangkan vaksin baru terhadap varian tersebut dalam waktu sekitar 100 hari.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2477 seconds (0.1#10.140)