Sejarah Wahhabi di Arab Saudi yang Kini Didobrak Pangeran Mohammed bin Salman

Sabtu, 27 November 2021 - 00:00 WIB
loading...
Sejarah Wahhabi di Arab...
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Reformasi yang dijalankannya secara perlahan mendobrak gerakan Wahhabi yang dianggap jadi penyebab Arab Saudi menjadi negara sangat konservatif. Foto/REUTERS
A A A
RIYADH - Wahhabi atau Wahhabism merupakan gerakan reformasi Islam—ada juga yang menyebutnya mazhab—yang mengeklaim bermaksud kembali ke Islam murni. Mazhab ini dianut Kerajaan Arab Saudi , terutama keluarga sang penguasa; al-Saud, dan dianggap sebagai biang kerajaan itu menjadi negara sangat konservatif.

Tapi, Arab Saudi yang dulu sudah berbeda dengan yang sekarang. Putra Mahkota Mohammed bin Salman —sang penguasa de facto—telah mendobrak berbagai aturan kaku yang diwariskan mazhab Wahhabi untuk mengubah negaranya menjadi kerajaan Islam moderat dan terbuka.

Sejarah Wahhabi

Nama Wahhabi diambil dari pendirinya, Muhammad ibn Abdul Wahhab. Gerakan Wahhabi awalnya muncul pada abad ke-18 di Najdi dan diadopsi pada tahun 1744 oleh keluarga al-Saud. Pada abad ke-20 dan ke-21, Wahhabi sudah lazim di Arab Saudi dan Qatar.



Sejarah muncul dan eksisnya Wahhabi tak lepas dari sejarah lahirnya Kerajaan Arab Saudi oleh Muhammad bin Saud.

Muhammad bin Abdul Wahhab pada awalnya menyebarkan ajarannya di kota oasis Huraymila sekitar tahun 1740. Meskipun ayahnya adalah seorang ahli fiqhAhmad binHanbal dan ide-idenya berakar pada sekolah fiqh Ahmad bin Hanbal, mereka ditolak oleh pejabat dan diusir pertama dari Huraymila dan kemudian dari Uyaynah.

Sedangkan Muhammad bin Saud menjadi emir lokal Diriyah pada tahun 1727. Basis kekuatan awal adalah kota Diriyah.

Di kota Diriyah itulah dia bertemu Muhammad bin Abdul Wahhab pada 1740, yang meminta perlindungan karena gerakan Wahhabi mengusik kalangan agamawan di kawasan Arab yang menjalankan ajaran Islam dengan mempertahankan nilai budaya.

Dari pertemuan itu, mereka membentuk aliansi pada tahun 1744 atau 1745. Muhammad bin Saud meminta Muhammad bin Abdul Wahhab untuk menerima dua syarat. Pertama, Muhammad bin Abdul Wahhab harus menetap dan tinggal di Diriyah. Kedua, dia tidak akan menentang pemungutan pajak oleh penguasa, Muhammad bin Saud.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman dan Zelensky Bahas Upaya Perdamaian di Ukraina
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman Ampuni Para Pembangkang, Bebas Pulang ke Arab Saudi Tanpa Dihukum
Arab Saudi Buru Koruptor...
Arab Saudi Buru Koruptor Besar-besaran, 131 Orang Ditangkap dan 370 Diselidiki
Pesan Ramadan Raja Salman:...
Pesan Ramadan Raja Salman: Kami Memohon Allah agar Rakyat Palestina Hidup Aman
Negara-negara di Dunia...
Negara-negara di Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan Tersingkat dan Terlama
Menteri Arab Saudi Kecam...
Menteri Arab Saudi Kecam Pengumpul Sumbangan Atas Nama Agama, Padahal Bohong
Ragam Penentuan Awal...
Ragam Penentuan Awal Puasa di Berbagai Negara, Siapa Saja yang Mulai 1 Maret 2025?
Suhu Dingin Ekstrem...
Suhu Dingin Ekstrem Melanda Arab Saudi, Air Mancur Pun Membeku
Mesir Akan Beli Listrik...
Mesir Akan Beli Listrik dari Arab Saudi selama 20 Tahun
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved