Perang Baru Berkecamuk, Putin Undang Pemimpin Armenia dan Azerbaijan

Rabu, 24 November 2021 - 06:29 WIB
loading...
Perang Baru Berkecamuk,...
Anggota pasukan penjaga perdamaian Rusia berdiri di samping tank di dekat perbatasan dengan Armenia, 10 November 2020. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjamu para pemimpin Armenia dan Azerbaijan pekan ini. Langkah ini beberapa hari setelah beberapa pertempuran terburuk antara dua negara sejak perang tahun lalu atas Nagorno-Karabakh.

Laporan ini diungkapkan Kremlin pada Selasa (23/11/2021). Putin akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di resor Laut Hitam Rusia Sochi pada Jumat pekan ini.

“Ketiganya akan bertemu atas inisiatif Putin,” papar pernyataan Kremlin.



Kremlin mengatakan pembicaraan itu “tepat waktunya” dengan peringatan gencatan senjata yang dimediasi Rusia, yang ditandatangani pada November tahun lalu, yang mengakhiri enam pekan pertempuran atas wilayah Nagorno-Karabakh.



Kesepakatan itu membuat Armenia menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade pada Azerbaijan.



Kremlin mengatakan, “Para pemimpin akan membahas langkah-langkah lebih lanjut untuk memperkuat stabilitas dan membangun perdamaian di kawasan itu.”

Awal bulan ini, bentrokan pecah di perbatasan bersama antara Armenia dan Azerbaijan. Kedua belah pihak melaporkan korban dan saling menyalahkan atas pertempuran tersebut.

Rusia turun tangan untuk menengahi, dengan Menteri Pertahanan Moskow Sergei Shoigu merundingkan gencatan senjata.

Kemudian pada Selasa, Pashinyan mengatakan pada konferensi pers online bahwa pembicaraan di Sochi harus, antara lain, membahas “perilaku Azerbaijan.”

“Azerbaijan menunjukkan kebijakan agresif yang konstan terhadap Armenia. Apa yang dilakukan Azerbaijan adalah serangan terhadap Armenia,” ujar Pashinyan dalam video langsung di halaman Facebook-nya.

Pashinyan, bagaimanapun, mengkonfirmasi "kesiapannya" untuk bertemu Aliyev di sela-sela KTT Kemitraan Timur UE di Brussels pada 15 Desember.

“Saya pikir komunikasi kita harus lebih sering, sehingga kita dapat menemukan cara memecahkan masalah dan menghindari situasi krisis,” papar Pashinyan.

Dia mengatakan mereka akan membahas "pertanyaan kemanusiaan," termasuk pertukaran tawanan perang. Tetapi dia memperingatkan agar tidak mengharapkan "hasil yang cepat."

Pashinyan dan Aliyev terakhir bertemu pada Januari lalu di ibu kota Rusia. Perang tahun lalu merenggut nyawa lebih dari 6.500 orang.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2090 seconds (0.1#10.140)