Profil Algojo Arab Saudi Abdallah bin Said, Pemenggal Kepala Banyak Narapidana
loading...
A
A
A
Ketika Abdallah masih kecil, dia sudah sering melihat ayahnya melakukan eksekusi pancung. Dia sudah sering melihat hukuman pancung sejak kecil.
Dia juga pernah diajak ayahnya melihat temannya melakukan hukuman pancung sehingga membuatnya menjadi lebih hati-hati ke depannya, apalagi jika menyangkut masalah nyawa orang lain.
Hukum di Arab Saudi memang menerapkan hukuman pancung untuk kasus pembunuhan. Terpidana yang terbukti membunuh orang lain harus mendapatkan hukuman setimpal.
Jika terpidana dimaafkan, maka terpidana harus membayar sejumlah uang pada keluarga korban yang memaafkan dan meminta ganti rugi.
Namun, jika tidak mendapat maaf dari keluarga korban, maka terpidana harus membayarnya dengan nyawanya dengan cara dipancung di depan publik.
Abdallah mengaku tidak merasa aneh ketika akan memancung terpidana mati. Dia tidak merasakan perbedaan terpidana mati baik laki-laki atau perempuan.
Dia hanya menjalankan tugas sesuai amanah dari pemerintah Arab Saudi yang diberikan kepadanya.
Abdallah mengaku sering memenggal kepala teman yang dia kenal dekat. Dia juga menegaskan tidak boleh merasa iba karena akan membuatnya gagal menjalankan tugas memenggal kepala terpidana mati.
Hukum di Arab Saudi memang sangat menghargai nyawa manusia. Jika ada orang yang terbunuh oleh orang lain, maka si pembunuh akan diadili dan dihukum dengan 2 pilihan hukuman. Hal ini membuat banyak orang harus berpikir ribuan kali jika ingin membunuh orang lain.
Abdallah melakukan hukuman dengan sekali tebas. Dan terpidana mati tidak dibius dengan obat apapun.
Dia juga pernah diajak ayahnya melihat temannya melakukan hukuman pancung sehingga membuatnya menjadi lebih hati-hati ke depannya, apalagi jika menyangkut masalah nyawa orang lain.
Hukum di Arab Saudi memang menerapkan hukuman pancung untuk kasus pembunuhan. Terpidana yang terbukti membunuh orang lain harus mendapatkan hukuman setimpal.
Jika terpidana dimaafkan, maka terpidana harus membayar sejumlah uang pada keluarga korban yang memaafkan dan meminta ganti rugi.
Namun, jika tidak mendapat maaf dari keluarga korban, maka terpidana harus membayarnya dengan nyawanya dengan cara dipancung di depan publik.
Abdallah mengaku tidak merasa aneh ketika akan memancung terpidana mati. Dia tidak merasakan perbedaan terpidana mati baik laki-laki atau perempuan.
Dia hanya menjalankan tugas sesuai amanah dari pemerintah Arab Saudi yang diberikan kepadanya.
Abdallah mengaku sering memenggal kepala teman yang dia kenal dekat. Dia juga menegaskan tidak boleh merasa iba karena akan membuatnya gagal menjalankan tugas memenggal kepala terpidana mati.
Hukum di Arab Saudi memang sangat menghargai nyawa manusia. Jika ada orang yang terbunuh oleh orang lain, maka si pembunuh akan diadili dan dihukum dengan 2 pilihan hukuman. Hal ini membuat banyak orang harus berpikir ribuan kali jika ingin membunuh orang lain.
Abdallah melakukan hukuman dengan sekali tebas. Dan terpidana mati tidak dibius dengan obat apapun.