Gudang Senjata Dijarah Saat Protes Pembatasan Covid, Prancis Waspada

Senin, 22 November 2021 - 19:04 WIB
loading...
Gudang Senjata Dijarah Saat Protes Pembatasan Covid, Prancis Waspada
Seorang warga mengendarai sepeda melintasi bangkai mobil yang dibakar massa saat kerusuhan di Pointe-a-Pitre, Guadeloupe, Prancis. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Walikota Pointe-a-Pitre yang dilanda protes atas pembatasan Covid-19 meminta bantuan Prancis untuk memulihkan ketenangan di pulau itu.

Permintaan itu muncul setelah satu gudang senjata dijarah saat terjadi kerusuhan.

Berbicara kepada radio France Info pada Senin (22/11/2021), Walikota Pointe-a-Pitre Harry Durimel mengatakan, “Ada kekhawatiran besar karena para perusuh sekarang memiliki senjata setelah gudang senjata dibobol pada Minggu.”



Media melaporkan bahwa sejumlah senapan diambil dari gudang yang terletak di kota pantai tersebut.



“Kami hanya tidak tahu seberapa jauh ini akan berjalan,” ujar Durimel ketika dia meminta Prancis memulihkan ketenangan dan ketertiban di pulau Karibia itu.

Walikota mengatakan dia masih bisa mendengar suara dari unjuk rasa di luar gedung pemerintahan saat dia berbicara pada dini hari.

Pulau itu menjadi kacau setelah serikat pekerja mengadakan pemogokan pekan lalu untuk menentang pembatasan Covid-19, termasuk penerapan vaksinasi wajib bagi para petugas kesehatan.

Perdana Menteri Prancis Jean Castex bertemu para anggota parlemen Guadeloupe pada Senin untuk mencoba menyelesaikan krisis.

Sekolah dan perguruan tinggi tidak akan menerima siswa pada Senin dengan protes yang sedang berlangsung dan banyak jalan diblokir oleh perusuh.

Menurut presiden kamar dagang lokal, Patrick Vial-Collet, lebih dari 80 bisnis telah dijarah sejak protes dimulai.

Prancis telah mengirim sekitar 200 petugas polisi dari daratan ke pulau itu dan memberlakukan jam malam untuk memadamkan kerusuhan.

Menurut media Prancis, serikat pekerja di pulau Martinique telah menyerukan pemogokan umum, meningkatkan kekhawatiran bahwa kerusuhan dapat menyebar ke wilayah pulau Prancis lainnya.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1364 seconds (0.1#10.140)