Sejarah, Kamala Harris Jadi Presiden AS 85 Menit setelah Biden Serahkan Kekuasaan

Sabtu, 20 November 2021 - 17:31 WIB
loading...
Sejarah, Kamala Harris...
Kamala Harris saat diambil sumpah sebagai Wakil Presiden AS, 20 Januari 2021. Hari ini dia jadi Plt Presiden AS selama 85 menit setelah Presiden Joe Biden serahkan kekusaan sementara untuk jalani pemeriksaan fisik. Foto/REUTERS/Kevin Lamarque
A A A
WASHINGTON - Wakil Presiden (Wapres) Kamala Harris menjadi pelaksana tugas (Plt) presiden wanita pertama Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (20/11/2021) WIB. Dia menorehkan sejarah dengan menjadi Plt Presiden selama 85 menit setelah Presiden Joe Biden menyerahkan kekuasaan padanya karena harus menjalani pemeriksaan kesehatan.

Presiden Joe Biden berada di bawah anestesi untuk kolonoskopi rutin yang dia jalani seagai bagian dari pemeriksaan fisik tahunan. Lantaran kondisi itulah, Biden memilih untuk sementara menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya.

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Serahkan Kekuasaan ke Wapres Kamala Harris

Plt presiden, menurut Wall Street Journal, memiliki semua kekuasaan presiden kecuali untuk menunjuk seorang wakil presiden.

Sebuah pasal dari Amandemen ke-25 AS menyatakan bahwa seorang presiden untuk sementara dapat mengalihkan kekuasaannya kepada wakil presidennya jika dia tidak dapat melakukan pekerjaannya. Ini tidak wajib dalam keadaan seperti kolonoskopi rutin, tetapi Biden memilih untuk melakukannya.

Biden memberi tahu para pemimpin Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tentang keputusan tersebut dan, setelah prosedur medisnya, dia menyerahkan surat yang mengeklaim kembali kekuasaan presiden.

Penyerahan kekuasaan oleh Presiden Biden ini mengingatkan pada Presiden Ronald Reagan yang menyerahkan kekuasaan sementara kepada wakilnya; George H. W. Bush, saat menjalani operasi kanker usus besar.

Presiden George W. Bush juga pernah menyerahkan kekuasaan untuk sementara kepada wakil presiden saat itu; Dick Cheney, dua kali saat juga menjalani kolonoskopi.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pemerintahan Biden tahu bahwa mereka membuat sejarah setiap kali mereka bekerja sama.

"Setiap kali dia di luar sana berbicara atas nama pemerintah sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Tapi yang pasti, hari ini adalah bab lain dalam sejarah itu, saya pikir, yang akan dicatat bagi banyak wanita, gadis-gadis muda di seluruh negeri," kata Psaki.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
Trump dan Netanyahu...
Trump dan Netanyahu Pecah Kongsi, Apa Pemicunya?
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
AS Sadar Diri Akui Kemajuan...
AS Sadar Diri Akui Kemajuan Industri Otomotif China Sulit untuk Dilawan
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dipenjara ICC, Mantan...
Dipenjara ICC, Mantan Presiden Filipina Duterte Unggul dalam Pilwalkot Davao
Rekomendasi
BMKG: Sebagian Besar...
BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau Periode April-Juni 2025
8 Pati Bintang 2 TNI...
8 Pati Bintang 2 TNI AL Digeser Jenderal Agus Subiyanto Akhir April 2025, Ini Daftarnya
AS Sadar Diri Akui Kemajuan...
AS Sadar Diri Akui Kemajuan Industri Otomotif China Sulit untuk Dilawan
Berita Terkini
India Tak Gentar dengan...
India Tak Gentar dengan Ancaman Senjata Nuklir Pakistan
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
Trump Bilang Bodoh Jika...
Trump Bilang Bodoh Jika Menolak Hadiah Pesawat Mewah Rp6,6 Triliun dari Qatar
PM India Narendra Modi:...
PM India Narendra Modi: Pakistan Panik dan Memohon Gencatan Senjata
Donald Trump Klaim Berjasa...
Donald Trump Klaim Berjasa Cegah Perang Nuklir yang Buruk India vs Pakistan
PM India Ultimatum Pakistan:...
PM India Ultimatum Pakistan: Serangan Belum Berakhir, Hanya Ditunda!
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved